Wilayahnya cukup luas dan kondisi geografinya cukup ekstrim di sana, ujar dia
Jakarta (ANTARA) - Anggota Ditreskrimum Polda Papua Briptu Hedar saat disandera kelompok bersenjata di Kabupaten Puncak, Papua, sedang melakukan penyelidikan dalam penyamaran sehingga tidak membawa senjata api.

"Dia melakukan penyelidikan tanpa identitas, kan dia menyamar. Itu semuanya, identitas senjata, ditinggalkan dulu, dia masuk sangat dalam di wilayah sangat rawan," tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Selasa.

Briptu Hedar melakukan penyelidikan setelah mendapat informasi masyarakat sudah sangat resah dengan keberadaan kelompok bersenjata yang sering melakukan intimidasi terhadap masyarakat setempat.

Baca juga: Polisi disandera di Kabupaten Puncak sempat berusaha melarikan diri

Dedi Prasetyo menuturkan saat hendak bertukar informasi dengan Bripka Alfonso Wakum, Briptu Hedar langsung disergap oleh kelompok bersenjata sehingga diduga kelompok itu sudah memantau terlebih dulu.

Setelah penembakan terhadap Briptu Hedar terjadi, Dedi Prasetyo menuturkan, tidak terjadi baku tembak antara kelompok bersenjata dan tim gabungan TNI-Polri yang melakukan pengejaran.

"Wilayahnya cukup luas dan kondisi geografinya cukup ekstrim di sana," ujar dia.

Baca juga: Bupati Puncak kutuk pembunuhan terhadap Brigadir Hedar

Baca juga: Brimob Sulsel persiapkan penyambutan jenazah Briptu Hedar


Kepala Kepolisian Sektor Ilaga, Kabupaten Puncak, Iptu Menase Sayori menyebutkan, kelompok bersenjata Yambi Mayu Telenggen yang bermarkas di Sinak merupakan pelaku pembunuhan terhadap Briptu Hedar.

Iptu Sayori mengatakan, kelompok Yambi Mayu Telenggen baru satu minggu tiba di Ilaga dan sekedar transit di ibu kota Kabupaten Puncak itu dalam perjalanan ke suatu tempat.

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019