Moskow (ANTARA News) - Rusia, Minggu, mengumumkan rencana untuk membangkitkan kembali angkatan lautnya yang pernah sangat kuat, dengan membangun beberapa kapal induk dan meningkatkan armada kapal selam nuklirnya dalam beberapa tahun mendatang. Kekuatan Rusia di laut pernah menjadi ancaman menakutkan bagi militer AS semasa berkecamuknya Perang Dingin. Namun demikian, dengan ekonomi yang kuat kini, akibat melimpahnya pendapatan dari ekspor minyak, Rusia saat ini berusaha meningkatkan profilnya di pentas dunia dengan memodernisasi angkatan bersenjatanya. Rusia akan membangun lima atau enam gugus tempur kapal induk dalam waktu dekat ini, kata kantor berita RIA, mengutip Panglima AL Vladimir Vysotsky pada perayaan Hari AL di St Petersburg, kota kedua terbesar di Rusia. Menurut Vysotsky, gugus tempur kapal induk semacam ini akan beroperasi dengan melakukan kontak langsung dengan satelit-satelit militer Rusia, angkatan udara dan pertahanan udara. "Pembuatan sistem seperti ini akan dimulai setelah 2012," katanya, seperti dikutip Reuters. Rusia kini hanya memiliki satu kapal induk, Nikolai Kuznetsov, yang diluncurkan pada 1985, namun tak beroperasi penuh selama 10 tahun akibat gejolak politik menyusul runtuhnya Uni Sovyet pada 1991. Kapal tersebut hanya mengangkut sedikit pesawat ketimbang kapal induk AS dan hanya menggunakan tenaga penggerak mesin diesel, padahal semua kapal induk modern menggunakan tenaga nuklir. Proyek 955 Vysotsky mengatakan bersamaan dengan perancangan kapal induk baru, Rusia juga akan memodernisasi kapal selam nuklir generasi barunya dari kelas Borei. Kapal selam Borei pertama dari apa yang disebut "Proyek 955", telah diluncurkan pada Pebruari dan diharapkan akan beroperasi penuh pada akhir 2008. Dua kapal selam lainnya dari kelas ini kini sedang dibangun. "Mulai dengan kapal selam keempat, kami akan mulai memodernisasi kelas ini," ujar Vysotsky, "Kapal-kapal selam Borei yang sudah domodernisasi akan menjadi inti kekuatan nuklir AL Rusia sampai 2040". Nama baik AL Rusia pernah tercoreng pada Agustus 2000 ketika kapal selam nuklir Kursk, salah satu kapal selam terbarunya, tenggelam di Laut Barents, dengan seluruh 118 pelautnya tewas. (*)

Copyright © ANTARA 2008