Salatiga (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Selasa, menggelar aksi demo menolak pemberlakuan sistem tri-mester di kampusnya. Para pendemo dari mahasiswa Fakultas Elektro, Pertanian, Hukum dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UKSW itu mengatakan, sistem tersebut bertentangan dengan kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen DIKTI), kata Koordinator lapangan Dimas Jayadiningrat, dalam aksinya di kampus UKSW Salatiga, Selasa. "UKSW sebagai integral dari NKRI harus patuh pada ketentuan pemerintah yang berlaku dan jangan jadi pembangkang," katanya. Surat Dirjen DIKTI Nomor.375/D/T/2007 yang ditujukan kepada Rektor UKSW Salatiga berisi supaya rektor tidak melaksanakan program tri-mester. Surat Dirjen DIKTI tertanggal 26 Februari 2007 merupakan balasan surat yang dikirim Rektor UKSW pada 1 Desember 2006, katanya. Selain itu, kata dia, dalam surat itu juga disebutkan bahwa pendidikan tidak hanya dilihat dari jumlah pekan, tetapi juga mempertimbangkan proses pematangan. Sementara itu, surat tembusan dari Direktur Akademik Dirjen DIKTI kepada Koordinator Kopertis I-XII tertanggal 22 Agustus 2006, disebutkan bahwa kegiatan akademik pendidikan tinggi di Indonesia tidak mengenal semester padat, yakni tri-mester dan catur wulan. "UKSW melaporkan kepada DIKTI melalui Kopertis tidak menggambarkan keadaannya yang sebenarnya. Data yang dilaporkan ke DIKTI bukan tri-mester melainkan dwi-mester. Padahal yang dijalankan sistem perkuliahan tri-mester," katanya. Sistem kuliah tri-mester sebagai bentuk pemiskinan intelektual terstruktur, karena pada dasarnya mahasiswa dituntut selalu kreatif dan berfikir kritis, maka UKSW dinilai hanya menjadikan dunia pendidikan sebagai pabrik sarjana tanpa memperhatikan kualitas lulusan, katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007