Jambi (ANTARA News) - Perusahaan bus lintas Sumatera antar kota antar provinsi (AKAP) khusus transportasi Lebaran 2008 telah menaikkan tarif tiket rata-rata Rp35.000, seperti harga tiket dari Jambi-Medan yang biasanya Rp265.000/penumpang naik menjadi Rp300.000, sementara jumlah penumpang juga meningkat seratus persen. Memasuki H-4 Lebaran jumlah penumpang dari Medan-Jambi dan sebaliknya meningkat seratus persen, yang berarti tidak ada tempat duduk yang kosong karena meningkatnya jumlah penumpang yang hendak mudik Lebaran ke berbagai kota di Riau, Sumatera Utara dan Jambi, ungkap dua sopir bus PT Rapi jurusan Jambi-Medan, Minggu. Erwin sopir yang berpengalaman bertahun-tahun melayani rute Medan-Riau-Jambi, mengaku ongkos dari Medan ke Jambi naik menjadi Rp 300.000 sejak H-7 Lebaran atau sesuai dengan aturan tuslah yang diberlakukan oleh pemerintah. Kenaikan selama Hari Raya Idul Fitri itu, tentu dibarengi tanggungjawab pelayanan yang keselamatan penumpang. Seorang agen tiket bus AKAP di Kota Kisaran, Sumatera Utara juga mengakui jumlah penumpang dari berbagai kota meningkat dalam dua hari terakhir dan diperkirakan puncaknya hingga H-1, kemudian puncak balik mulai padat H+5 dan tidak ada calon penumpang yang memesan tiket yang tidak terlayani karena armada bus lintas Sumatera cukup banyak. Wartawan ANTARA yang melakukan pemantauan khusus mudik Lebaran di jalur lintas Sumatera (Jalinsum), melaporkan banyak bus terlihat mengangkut melebihi kapasitas penumpang hingga duduk dengan bangku cadangan bahkan mereka rela duduk berhimpit-himpitan di lantai bus. Sementara dari sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dari perbatasan Jambi-Riau hingga Sumatera Utara, menurut petugas SPBU stok bahan bakar minyak (BBM) cukup banyak untuk melayani kendaraan selama Lebaran maupun pasca Lebaran, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang mengalami kelangkaan. "Kami buka selama 24 jam dan siap melayani masyarakat yang membutuhkan BBM," ucap seorang petugas SPBU di Labuhan Batu, Sumatera Utara.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008