Pekanbaru (ANTARA News) - Pesawat militer Hawk 200 milik TNI Angkatan Udara (AU) bernomor TT 0203 yang tergelincir dan terbalik di ujung landasan pacu (runway) Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru, Riau, saat gagal lepas landas (take off), Kamis dini hari telah dipindahkan dari lokasi kecelakaannya. "Evakuasi kami lakukan mulai Rabu pukul 23.00 WIB hingga Kamis pukul 05.00WIB pagi," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Pekanbaru, Mayor Dede di Pekanbaru, Kamis. Ia menjelaskan, proses evakuasi memakan waktu yang relatif lama mengingat kondisi cuaca yang buruk akibat hujan sehingga landasan pacu menjadi licin ditambah lagi banyak alat berat yang harus digunakan. Saat ini pesawat buatan negara Inggris tahun 1995 tersebut telah berada di skuadron teknik Lanud Pekanbaru untuk diselidiki bagian mana yang mengalami kerusakan. Selain itu, tim penelidik penyebab kecelakaan pesawat terbang dari Mabes TNI AU pada Kamis sore ini juga dijadwalkan datang ke Pekanbaru untuk menyelidiki penyebab tergelincirnya pesawat. "Tim akan turun langsung untuk memeriksa keadaan pesawat, namun belum dapat dipastikan siapa yang akan mempimpin rombongan tim dari Mabes TNI AU tersebut," katanya. Sementara itu, ketika ditanyakan mengenai kondisi pilot yang menerbangkan pesawat yang tergelincir, HM Kisha, ia menjelaskan kondisinya telah membaik. Tergelincirnya pesawat tersebut juga tidak emngganggu latihan rutin dan patroli di Lanud Pekanbaru. Hawk 200 dengan nomor TT 0203 tergelincir hingga terbalik itu bermula saat pesawat tempur yang dipiloti Kapten Penerbang Hermawan Muhammad Kisha yang ingin melakukan latihan rutin tergelincir saat akan lepas landas hingga akhirnya terbalik dan rodanya berada di atas di ujung landasan pacu yang memiliki panjang 2.240 meter tersebut. Sekitar 15 menit kemudian, pilot Kisha berhasil dievakuasi, dan hingga kini dirawat di rumah sakit TNI AU Pekanbaru. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007