Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Masyarakat Rumput Laut Indonesia Jana T Anggadiredja, di Jakarta, Kamis mengatakan Indonesia ditargetkan menjadi produsen rumput laut terbesar di dunia pada 2010 dan siap melangkah menjadi negara industri terkemuka komoditas itu. "Sebenarnya sejak 2007, kita sudah menjadi produsen bahan baku terbesar untuk jenis `euchuma sp`," katanya saat memberikan keterangan penyelenggaraan Forum Rumput Laut Indonesia yang akan diadakan di Makassar, 27-30 Oktober. Menurut data, pada 2007 produksi rumput laut Indonesia mencapai 94 ribu ton. Produk itu terbagi dalam jenis `euchuma dentuculatun` atau yang biasa dikembangkan untuk bahan baku kosmetik dan farmasi (karaginan) dan glacilaria (untuk agar-agar). Menurut dia, saat ini pemasok rumput laut terbesar adalah Sulawesi Selatan, diikuti Bali, Sumbawa, dan Jawa-Madura. Untuk mendukung langkah menjadi produsen rumput laut terbesar itu, kata Jana, berbagai asosiasi rumput laut telah merumuskan standar operasi bagi pengelolaan rumput laut, mulai memilih bibit hingga penanganan pascapanen. Dengan adanya standar operasi itu, katanya, diharapkan peningkatan kuantitas produksi rumput laut diikuti peningkatan kualitasnya. Menurut dia, sebagai refleksi dari keinginan untuk mempromosikan Indonesia sebagai negara besar penghasil rumput laut itu pula diadakan Forum Rumput Laut Indonesia di Makassar. Acara itu, katanya, akan menjadi ajang promosi hasil yang dicapai Indonesia dalam pengembangan rumput laut, sekaligus memperkenalkan potensi perairan Indonesia yang merupakan lahan pengembangan rumput laut. "Forum itu juga untuk memperjelas posisi Indonesia sebagai salah satu negara terkemuka dalam pengembangan industri rumput laut seiring permintaan dan kebutuhan dunia yang semakin besar," katanya. Dalam forum itu, katanya, akan berbicara puluhan peneliti rumput laut dari 20 negara dan Kongres Petani Rumput Laut Indonesia serta pelatihan kepada para petani rumput laut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008