Bogor (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bogor, Kamis, menetapkan pasangan "incumbent" Diani Budiarto-Ahmad Ru`yat sebagai pemenang Pilkada yang digelar Sabtu (25/10) lalu bersaing dengan empat pasangan lainnya. Hasil pleno rekapitulasi perhitungan suara oleh KPUD Kota Bogor di Gedung Kemuning Gading Bogor, pasangan itu mengumpulkan suara terbanyak yakni 246.437 (63,84 persen) yang dikumpulkan dari enam wilayah Kecamatan se-Kota Bogor. Pleno rekapitulasi perhitungan suara yang dipimpin Ketua KPUD Radjab Tampubolon berjalan lancar, meski empat pasangan lainnya tidak menghadirkan saksinya. Calon yang hadir hanya Ki Gendeng Pamungkas dan Achmad Ru`yat yang didampingi istrinya drh Triami Sofia. Penyampaian hasil rekapitulasi perhitungan suara dari tiap-tiap Kecamatan disampaikan oleh Ketua PPK masing-masing Kecamatan, dimulai dari PPK Kecamatan Bogor Timur, Kecamatan Bogor Tengah, Kecamatan Tanah Sareal, Kecamatan Bogor Barat dan PPK Kecamatan Bogor Selatan. Hasil akhir perhitungan pasangan nomor urut 1, Syafei Bratasenjaya-Akik Darul Tahkik (Sadar) dari perseorangan memperoleh 33.490 suara (8,68 persen), nomor urut 2 Imam Santoso (Ki Gendeng Pamungkas)-Acmad Chusaeri 26.117 suara (6,77 persen), pasangan nomor urut 3 Iis Supriatini-Ahani (INI) yang diusung Partai Demokrat (PD), PKPB, dan PKNUI 19.935 suara (5,16 persen). Untuk pasangan nomor urut 4 mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Dody Rosadi-Erik Irawan Suganda (Doa) yang diusung PAN, PPP, PBR, dan PKB mendapat 60.040 suara (15,55 persen), dan pasangan nomor 5 Diani Budiarto-Achmad Ru'yat yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Patriot, PBSD,PSI, PKPI, PPDI, dan PDK memperoleh sebanyak 246.437 suara (63,84 persen). Sementara jumlah perolehan suara yang sah untuk seluruh pasangan calon walikota dan wakil walikota tercatat sebanyak 386.020 suara (64,01 persen), dan jumlah suara yang tidak sah 29.592 suara (4,90 persen). Akui Kemenangan Calon perseorangan Ki Gendeng Pamungkas usai perhitungan itu mengakui kemenangan pasangan Diani-Ru`yat. "Saya akui Diani-Ruyat yang menang, cuma Pilkadanya saja yang `sontoloyo`," katanya tanpa merinci makna kata populer yang sering dilontarkannya itu. Sementara itu, Achmad Ru`yat mengatakan, apapun hasilnya dari proses demokratisasi di Kota Bogor ini merupakan kemenangan seluruh pasangan dan juga kemenangan seluruh masyarakat Kota Bogor. "Kita akan berupaya dalam membangun Kota Bogor lima tahun ke depan dengan mengajak seluruh komponen masyarakat termasuk dengan seluruh pasangan yang ikut serta dalam Pilkada," katanya. Ketika ditanya bagaimana perasaannya terpilih menjadi wakil walikota Bogor, Ru`yat --yang masih semula Wakil Ketua DPRD Jawa Barat-- mengaku, dirinya tidak punya perasaan apa. "Kalau saya tidak punya perasaan apa-apa sama saja sebelum Pilkada ataupun setelah Pilkada," katanya. Hanya saja, ia bertekad akan terus berkonsentrasi membangun komunikasi dengan seluruh tokoh dan komponen masyarakat Kota Bogor sehingga diharapkan kedepan Kota Bogor akan lebih baik lagi lima tahun mendatang. Pada Pilkada Kota Bogor sebanyak 603.029 suara warga "kota hujan" itu yang mempunyai hak pilih, yang mencoblos di 1.586 tempat pemungutan suara (TPS) tersebar di 68 kelurahan se Kota Bogor. KPUD Kota Bogor menyatakan sebanyak 87.411 pemilih (31,07 persen) tidak menggunakan hak pilihnya alias Golput, namun ada informasi lainnya yang menyebutkan sebanyak 203.878 (33 persen) warga Kota Bogor Golput pada pemilihan itu. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008