Brussels (ANTARA News) - Pengumuman Iran bahwa negara itu telah meluncurkan satelit pertama miliknya, jika betul, akan membuktikan bahwa republik Islam itu telah memiliki rudal yang mampu menyerang Israel dan Eropa tenggara, seorang perwira NATO menyatakan. Namun demikian, kata perwira itu, yang meminta jatidirinya dirahasiakan, diperlukan waktu sepekan untuk melakukan verifikasi apakah pernyataan Iran telah meluncurkan satelit Omid (Harapan) ke antariksa dengan roket antariksa buatan sendiri Safir-2 memang betul. "Butuh waktu berhari-hari bagi semua negara untuk mempelajari informasi itu," kata perwira tinggi itu, sebagaimana dilaporkan AFP. "Pertama kita akan memverifikasi apakah itu betul sebuah satelit dan paad ketinggian berapa satelit itu mengorbit," ujarnya. Ia menyatakan tampaknya "satelit tersebut berbobot ringan, yakni antara 25 hingga 40 kilogram dan mengorbit pada ketinggian 250 sampai 500 kilometer." "Kalau ini benar, itu akan berarti bahwa roket mereka mampu diluncurkan ke sasaran sejauh 2.000 sampai 3.000 kilometer, dan karena itu memiliki jangkauan yang dapat menghantam sasaran di sebagian Eropa dan Israel. Sistem ALTMD Menurut perwira itu, NATO telah mengembangkan sistem "Pertahanan Rudal Teater lapisan Aktif (ALTMD) untuk melindungi para sekurunya, seperti Bulgaria, Yunani, Rumania dan kemungkinan Turki. Dikatakannya, ALTMF merupakan "sistem yang mobil", yang dapat melindungi berbagai wilayah ini dan penduduknya, pada radius 2.000 kilometer. AS telah memperluas perisai anti-rudalnya ke Eropa, dengan 10 rudal penyergap di Polandia dana sebuah radar di Republik Cheko, untuk menghadapi setiap ancaman dari "negara keras" seperti Iran. Namun begitu, perisai itu tidak mencakup Eropa tenggara, dan NATO telah mempertimbangkan apakah akan "menggabungkan" ALTMD miliknya pada sistem AS itu. Presien baru AS, Barack Obama, belum menyatakan sikapnya atas tameng rudal itu, yang dikembangkan di bawah pemerintahan orang yang digantikannya, mantan Presiden George W. Bush. Namun demikian, seorang pejabat senior AS telah mengatakan Obama kemungkinan akan mengumumkan peninjauan kembali atas biaya dan kemajuan yang telah dicapai hingga sejauh ini. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009