Jakarta,  (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis sore merosot dan masih bertengger di atas level Rp12.000 per dolar AS, karena pembelian dolar AS yang masih terjadi sejak pagi hari.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi Rp12.100/12.200 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp11.957/12.200 atau melemah 157 poin.

Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, Kamis mengatakan, tekanan pasar masih tinggi terhadap rupiah, meski koreksi harga pada sore ini agak berkurang.

Pada pagi hari rupiah terpuruk hampir 300 poin, karena pelaku pasar aktif memborong dolar AS, akibat tingginya kebutuhan dolar AS di pasar dunia, apalagi tidak ada pasar internasional yang mengelola kebutuhan mata uang asing itu, katanya.

Rupiah, menurut dia, kemungkinan akan masih merosot karena gejolak krisis keuangan semakin besar.

"Kami sulit memprediksi kemerosotan nilai itu akan berakhir, karena belum ada satu negara pun yang dapat mengatasi gejolak krisis keuangan global itu," ucapnya.

Berkurangnya tekanan pasar pada sore ini, menurut dia kemungkinan Bank Indonesia melepas cadangan dolar AS ke pasar, sehingga rupiah tidak makin terpuruk.

BI masih tetap menjaga kondisi pasar meski cadangan devisa makin tergerus, ucapnya.

Pemerintah, lanjut dia tetap peduli dengan kondisi rupiah saat ini dan berusaha menjaga serta mengawasi pergerakan agar tidak makin jatuh.

Apabila tekanan pasar makin kuat maka pemerintah dan BI akan tetap melakukan berbagai upaya untuk menahannya, katanya.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008