Jakarta (ANTARA News) - TNI AL menyatakan bahwa pesawat Cassa 212 miliknya yang sempat mengalami masalah saat mendarat di Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur, sudah diperbaiki dan bisa dioperasikan kembali.

Juru bicara TNI AL Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul di Jakarta Jumat mengatakan, pesawat yang digunakan untuk misi latihan terjun taruda marinir itu selesai diperbaiki di hanggar Skadud 800 Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda, Surabaya.

Pesawat Casa itu tinggal landas hari ini pukul 09.00 WIB dan menerjunkan sejumlah taruna, namun saat mendarat pukul 09.45 WIB ada masalah pada salah satu mesinnya sehingga pesawat terputar atau berayun ke arah berlawanan hingga ke luar landasan.

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu dan hanya mengakibatkan penutupan bandara Juanda selama beberapa menit, dan pesawat langsung diperbaiki dan kini telah dapat dioperasikan lagi," katanya.

TNI AL pernah memiliki kekuatan udara yang terbilang besar, kuat, dan profesional. Kekuatan penerbangan Angkatan Laut mencapai puncaknya pada era 1960-an ketika pesawat Fairey AS-4, Gannet, IL-28 Beagle, UF-Albartos dan Helikopter Mi-4, memperkaya kehadiran Penerbangan Angkatan Laut.

Pada masa itu telah ada tujuh Skadron, yaitu Skadron 100 Anti Kapal Selam (Gannet), Skuadron l200 VIP (Grand Commander 500), Skadron 300 angkut taktis (Albatros), Skadron 400 Pendaratan Vertikal (Mi-4), Skadron 500 Pembom Torpedo (IL-28), Skuadron 600 Transport (C-47), dan Skadron 900 perawatan.

Dalam kondisi keuangan negara yang terbatas beberapa tahun terakhir, Penerbangan Angkatan Laut hanya diperkuat empat skadron yaitu Skadron 200 Latih, Skadron 400 Helikopter, Skadron 600 Angkut, Skadron 800 Intai Maritim.

Saat ini Penerbangan TNI Angkatan Laut memiliki 72 buah pesawat udara dengan berbagai jenis.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009