Kuala Kapuas, Kalteng,(ANTARA News) - Buah-buahan hasil hutan yang bisa dikonsumsi warga pedalaman sungai Kapuas, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) saat ini mulai langka akibat pembabatan hutan.

Diduga pembabatan dilakukan oleh sejumlah orang dari perusahaan sawit yang masuk di kawasan itu. "Padahal dulunya, warga kita yang ada di pedalaman sungai Kapuas hampir setiap setahun sekali bisa memakan buah-buahan hutan itu," kata Pemerhati Budaya Adat Dayak Kapuas, Sulatin, di Kuala Kapuas, Senin.

Buah-buhan hutan yang bisa dimakan dan saat ini sudah jarang sekali ditemukan di hutan antara lain katanya tongkoi, rahung, durian tingang, embang, tanggaring, siwau, asem humbang, tangkuhis, enyak beruk, pampaken.

Menurutnya, karena batang buah-buahan hutan tersebut sudah ditebang oleh sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit sehingga saat ini untuk mencari batang pohon buah tersebut di hutan sangat sulit..

"Ketika saya mencoba mencari buah-buahan itu, sekarang ini hutannya sudah tidak ada lagi karena hutannya sudah dibabat dan pohon buah-buahan itu sudah tidak ada lagi," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009