Washington (ANTARA News/AFP) - Industri perbankan AS mengalami rugi kolektif 3,7 miliar dolar AS pada kuartal kedua di tengah penurunan nilai aset (writedowns) berat dan persediaan (provisi) untuk kredit macet, kata lembaga asuransi pemerintah, Kamis.

Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), yang menjamin bank dan penghematan deposito, mengatakan sektor perbankan berayun ke kerugian dibandingkan dengan keuntungan 4,8 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun 2008.

"Sementara tantangan tetap, bukti bahwa bangunan ekonomi AS mulai tumbuh lagi," kata pimpinan FDIC Sheila Bair.

"Kinerja industri perbankan adalah - seperti biasa - sebuah indikator ketinggalan. Industri perbankan, juga dapat berharap untuk masa depan yang lebih baik. Tapi untuk sekarang, sulit dan perlu proses mengenali kerugian pinjaman dan pembersihan neraca yang menjadi cerminan industri berada di alur dasar."

Survei kuartalan FDIC menunjukkan persediaan (pencadangan) untuk kerugian kredit mencapai 66,9 miliar dolar AS, meningkat dari 16.5 miliar dolar AS, atau naik 32,8 persen dari kuartal kedua 2008.

Kerugian berasal dari writedowns dari aset-berbasis surat komersial berjumlah 3,6 miliar dolar AS, dibandingkan dengan writeoff (penghapusbukuan) dari 366 juta dolar AS setahun sebelumnya.

Pada akhir Juni, ada 416 lembaga-lembaga diasuransikan dalam "daftar masalah" FDIC, naik dari 305 pada 31 Maret dan terbesar sejak tahun 1994.

Total cadangan dari dana asuransi FDIC berada padai 42 miliar dolar AS pada akhir kuartal.

Dana yang disisihkan untuk kontingen cadangan kerugian naik menjadi 32 miliar dolar AS per 30 Juni mencerminkan aktual lebih tinggi dan antisipasi kerugian dari kegagalan lembaga.

Bair mengatakan badan masih memiliki uang 22 miliar AS dan sekuritas pemerintah AS yang tersedia pada tanggal 30 Juni, serta kemampuan untuk meminjam sampai 500 miliar dolar AS dari Departemen Keuangan.

"Sebuah penurunan saldo dana tidak mengurangi kemampuan kita untuk melindungi para deposan yang diasuransikan," dia mencatat.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009