Semarang (ANTARA News) - Pesta olahraga penyandang cacat antarnegara Asia Tenggara atau ASEAN Para Games 2011 bakal digelar di Kota Surakarta (Solo) ketika Indonesia menjadi tuan rumah kegiatan itu.

"Saya baru saja dikontak oleh staf Menegpora soal penunjukkan Solo sebagai tuan rumah penyelenggara ASEA Para Games mendatang," kata Wakil Ketua Umum II (bidang pembinaan dan prestasi) KONI Provinsi Jawa Tengah, Sukahar di Semarang, Jumat.

Ia mengakui, memang Surat Keputusan (SK) soal penunjukkan Solo sebagai penyelenggara belum ada karena sifanya masih lisan. "Kalau SK untuk ASEAN Para Games memang belum ada tetapi SK untuk penyelengaraan enam cabang olahraga SEA Games 2011 memang sudah ada," katanya.

Untuk menindaklanjuti soal ASEAN Para Games mendatang, Sukahar yang juga Ketua Umum Pengprov Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Jateng mengatakan, KONI Jateng akan mengundang Pengurus Pusat Badan Pembina Olahraga Cacat (BPOC) yang kantor pusatnya di Solo untuk membahas soal ini.

"Senin (31/8), kami akan mengundang mereka untuk konsultasi hal ini terutama berkaitan dengan kesiapan venues-venues yang ada di Solo untuk menggelar pesta olahraga multievent untuk penyandang cacat tersebut," katanya menegaskan.

Menurut dia, dirinya berharap agar semua cabang yang dipertandingkan bisa dimainkan di Solo karena untuk memudahkan koordinasi antarcabang mengingat yang dipertandingkan hanya 11 cabang olahraga dan peserta dari berbagai negara itu bisa menjadi satu.

Ia menyebutkan, ke-11 cabang olahraga yang dipertandingkan pada ASEAN Para Games mendatang adalah atletik, renang, sepak bola, angkat besi, angkat berat, bulutangkis, tenis lapangan, tenis meja, catur, dan lain sebagainya.

Seperti diwartakan sebelumnya, Pengurus Pusat Badan Pembinaan Olahraga Cacat (PP BPOC) berharap agar Kota Surakarta (Solo) bisa menjadi tuan rumah penyelenggara cabang olahraga pada saat Indonesia menjadi tuan rumah ASEAN Para Games 2011.

"Kami minta pemerintah bisa memutuskan Solo menjadi tuan rumah ASEAN Para Games 2011 karena di sini ada pusat rehabilitasi penyandang cacat atau Rehabilitasi Centrum (RC) dengan adanya Rumah Sakit Prof. Dr. Soeharso," kata Ketua Umum PP BPOC, Senny Marbun.

Menurut dia, pertimbangan ini adalah Solo juga pernah menjadi tuan rumah penyelenggara Fespic Games 1986. "Kita sudah memiliki venues untuk pertandingan cabang olahraga karena kita pernah menggelar Fespic Games 1986," kata Senny usai memimpin kontingen Indonesia berlaga pada ASEAN Para Games di Malaysia.

Ia menjelaskan, saat Solo menjadi tuan rumah Fespic Games 1986 dipusatkan di Stadion Sriwedari (sekarang namanya Stadion R. Maladi), sedangkan sekarang ini sudah ada Stadion Manahan dengan lapangan atletik yang sudah memenuhi standar (lintasan atletik terbuat dari tartan).

"Kita hanya perlu melakukan perbaikan dengan venues-venues yang sudah ada," katanya menegaskan.

Hanya, lanjut dia, Solo memang belum memiliki kolam renang yang memenuhi standar internasional. "Memang di sini banyak kolam renang tetapi belum memiliki standar, tetapi itu juga bisa diperbaiki," katanya menegaskan.

Pada ASEAN Para Games yang berakhir di Rabu (19/8) di Malaysia, kontingen Indonesia berhasil menempati urutan keempat dengan dengan 29 medali emas, 25 perak, dan 19 perunggu.

Juara umum ASEAN Para Games 2009 ini direbut Thailand dengan 157 emas, 75 perak, 57 perunggu, sedangkan tuan rumah Malaysia berada pada urutan kedua dengan 94 emas, 81 perak, dan 71 perunggu, kemudian Vietnam berada pada urutan ketiga dengan 73 emas, 57 perak, serta 45 perunggu.
(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009