London (ANTARA News/AFP) - Pasar-pasar saham utama Eropa ditutup turun tajam pada Selasa waktu setempat, dalam perdagangan yang rapuh, memperpanjang kerugian karena para investor terus mengambil keuntungan dari kenaikan baru-baru ini dan mengabaikan data ekonomi positif.

Para dealer mengatakan, sekalipun laporan menunjukkan sektor manufaktur AS kembali ke pertumbuhan setelah 18 bulan merosot, gagal meyakinkan investor yang merasa lebih baik untuk mengambil uang dari meja di bulan September yang biasanya kelabu.

Berita bahwa indeks pembelian manajer AS dari Institute of Supply Management (ISM), melompat menjadi 52,9 persen dari 48,9 persen pada Juli, menembus batas 50, tidak memberikan dorongan kepada saham yang justru memudar dengan cepat.

"Kenyataan bahwa data positif gagal untuk mengangkat pasar adalah tanda kelelahan," kata Mitul Kotecha dari Calyon.

"Pasar semakin jenuh dengan berita bagus (dan) ... adalah masih mencari petunjuk kemungkinan bentuk pemulihan," kata Kotecha.

Di London, indeks FTSE 100 dari saham-saham terkemuka ditutup turun 1,82 persen menjadi 4.819,70 poin. Di Paris, indeks CAC 40 jatuh 1,92 persen pada 3.585,44 poin dan di Frankfurt, indeks DAX kehilangan 2,51 persen menjadi 5.327,29 poin.

Di New York, indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average turun 1,67 persen pada sekitar 1615 GMT.

Dealer mengatakan, angka ISM bersama dengan laporan yang menunjukkan penjualan rumah yang tertunda naik lebih cepat dari yang diperkirakan pada Juli yang positif, tetapi investor fokus pada jangka pendek.

"Rincian mendukung pertumbuhan di masa depan karena ekonomi mulai memanjat keluar dari resesi terdalam sejak tahun 1930-an," kata Ryan Sweet dari Moody`s Economy.com.

"Selamat datang di September, secara historis bulan yang paling sulit dalam setahun untuk investor," kata Fred Dickson, kepala strategi pasar di DA Davidson & Co.

"Pasar saham tampaknya berada di ambang kemunduran dari multi-hari minor. Hal ini bisa menandai kemunduran paling serius yang terlihat sejak Juni," katanya, seraya menambahkan hal itu tak mungkin turun akan lebih besar daripada lima persen bulan ini.

Di Paris, Xavier de Villepion dari Global Equities mengatakan "pasar kekurangan inspirasi dan tidak lagi tahu apa yang harus dilakukan. Sepertinya kita berada dalam sebuah konsolidasi, yang diperlukan (setelah baru-baru ini naik). "

Di tempat lain di Eropa, bursa saham Amsterdam turun 1,78 persen, Brussels turun 1,39 persen, Madrid kehilangan 1,69 persen, Milan merosot 2,03 persen dan Swiss turun 1,43 persen.

Sebelumnya Selasa, berita bahwa aktivitas manufaktur China ekspansi pada Agustus dalam kecepatan yang tercepat dalam 16 bulan membantu kinerja pasar Asia lebih baik, tetapi kenaikan secara keseluruhan moderat dan dikaitkan dengan aksi buru saham murah.

Saham Tokyo naik 0,36 persen, Hong Kong bertambah 0,75 persen dan Sydney naik 0,79 persen.

Bursa utama China di Shanghai naik 0,60 persen setelah pada Senin jatuh 6,74 persen ke dalam wilayah pasar lesu (bearish) yang memicu ketakutan investor di seluruh dunia.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009