New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak stabil pada Rabu waktu setempat, setelah data resmi menunjukkan stok minyak mentah jatuh di Amerika Serikat, konsumen minyak mentah terbesar di dunia.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Oktober, berakhir pada 68,05 dolar AS per barel, tidak berubah dari harga penutupan Selasa.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Oktober, turun enam sen menjadi 67,66 dolar AS per barel.

Departmen Energi AS pada hari Rabu mengatakan, stok minyak mentah turun 400.000 barel dalam pekan sampai 28 Agustus, sesuai konsensus perkiraan analis.

Stok bensin turun tiga juta barel, jauh lebih curam daripada ekspektasi pasar. Tapi pasar tidak terkesan dengan penurunan cadangan.

"Di permukaan, data minyak AS minggu terakhir Agustus adalah salah satu yang paling bullish (bergairah) cukup lama, tetapi mereka datang dengan perangkap tersembunyi," kata Antoine Halff dari Newedge USA.

Menunjuk bensin, yang mencapai hampir sendirian bagi sebagian besar lonjakan permintaan, ia berkata, "Apakah yang memantul dari dasar sangat rendah dapat berkelanjutan, karena lawan itu hanya satu kali terkoreksi, adalah meragukan."

Jason Schenker dari Prestige Economics mengatakan dinamika penawaran dan permintaan yang "sedikit lebih bearish saat ini" dengan berakhirnya musim mengemudi musim panas.

"Angka bensin sangat kuat, tapi itu bulan lalu," katanya.

"Tapi sekarang musim mengemudi musim panas sudah berakhir."

Minyak bearish minggu ini di tengah kekhawatiran investor atas laju pemulihan ekonomi di Amerika Serikat dan China, pengguna energi terkemuka di dunia.

Harga minyak mentah sempat mencapai 75 dolar AS minggu lalu, tingkat tertinggi dalam 10 bulan, tapi tak lama kemudian jatuh kembali karena analis mempertanyakan kekuatan yang mendasari permintaan.

"Minyak tak akan terus di atas 75 dolar karena investor mulai jauh lebih fokus pada fundamental," ujar analis Purvin & Gertz Victor Shum.

Pedagang pasar minyak telah melihat ke China untuk mendukung sebuah perkiraan rebound permintaan minyak dunia pada tahun 2010, setelah dua tahun kontraksi.

Dalam jangka dekat, harga minyak mentah cenderung diperdagangan dalam rentang 65-70 dolar, kata Shum.

Berita tentang potensi peningkatan pasokan datang Rabu karena energi utama Inggris BP mengatakan telah membuat penemuan "raksasa" minyak di Teluk Meksiko setelah pengeboran salah satu sumur terdalamnya, yang mendorong lagi persediaan minyak mentah.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009