Bandung (ANTARA News) - Sebanyak 33 orang dari 57 warga Kampung Babakan Caringin Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur, Jabar,yang menjadi korban longsor akibat gempa bumi berkekuatan 7,3 SR, Rabu lalu, masih tertimbun di bawah reruntuhan longsor yang terdiri dari batu-batuan ukuran besar.

Menurut laporan wartawan ANTARA di Cianjur, Jumat (4/9), proses evakuasi terus dilakukan meski kesulitan untuk menggali material batuan yang menimbun kampung itu.

Sementara itu jumlah korban jiwa sementara menurut data Satkorlak Penanggulangan Bencana Alam (PBA) Jawa Barat hingga hari kedua pasca gempa bumi berkekuatan 7,3 SR di delapan kabupaten/ kota di Jabar berjumlah 60 orang dan 813 luka berat.

Memasuki hari kedua pasca gempa yang diikuti longsor di Kampung Babakan Caringin, Desa Pamoyanan Cianjur, tim gabungan berhasil mengevakuasi 24 korban jiwa.

Gempa yang mengguncang Cianjur selain mengakibatkan ratusan ribu bangunan rusak berat, menelan korban puluhan jiwa di Cianjur.

Hingga Jumat petang dari 57 orang korban jiwa yang dilaporkan hilang tim gabungan BPBD Cianjur terdiri dari Satgana PMI, Pramuka, Dinas Kesehatan dan organisasi kepemudaan, baru berhasil menemukan 24 orang.

Sebagian besar korban meninggal dengan kondisi tubuh yang mengenaskan. Bahkan 3 jenazah di antaranya berhasil ditemukan dengan anggota tubuh terpisah-pisah.

Meskipun ditemukan dengan kondisi anggota tubuh terpisah-pisah, ketiganya berhasil diidentifikasi, di antaranya Devi (8), Aldi (1) dan Cucu (2).

Sementara itu, Camat Cibinong, mengungkapkan, proses pencarian akan terus dilakukan sesuai dengan petunjuk dari pemerintah pusat dan kabupaten.

Sementara itu di Kabupaten Bandung, Garut dan Tasikmalaya, tidak ada lagi jumlah korban tewas yang ditemukan. Adapun penambahan jumlah korban meninggal dunia dari rumah sakit setelah pasien yang bersangkutan dirawat selama dua hari.

Sebagian besar masyarakat korban gempa bumi yang rumahnya rusak, sejak Jumat pagi mulai membereskan puing-puing rumah mereka. Juga mengambil barang-barang dan perabotan yang masih bisa dipergunakan.

Mereka tinggal di tenda-tenda pengungsian yang didirikan oleh pemerintah dan PMI. Sedangkan warga yang rumahnya masih laik untuk dihuni sudah mulai menghuni rumah mereka meski masih disaput kekuatiran adanya gempa tambahan.

Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan, menetapkan proses Tanggap Darurat bencana gempa bumi di provinsi itu selama 14 hari.

"Proses tanggap darurat selama 14 hari, pokoknya dilakukan hingga tuntas. Koordinasi terus dilakukan secara efektif," kata H Ahmad Heryawan.

Gubernur menyebutkan, jumlah korban jiwa akibat gempa di Jawa Barat hingga Jumat ini, mencapai 60 orang yang tersebar di Tasikmalaya, Cianjur, Bandung, Sukabumi, Ciamis, Garut, Bogor dan Sukabumi.

Pelaksanaan tanggap darurat ditargetkan tuntas pada 16 September mendatang, selanjutnya akan dilakukan proses "recovery" (pemulihan).(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009