New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak naik pada Rabu waktu setempat, didorong lebih besar daripada perkiraan penurunan dalam cadangan minyak mentah AS, yang menunjukkan bahwa permintaan konsumen energi terbesar di dunia sedang tumbuh.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Oktober, berakhir di 72,51 dolar AS, sebuah kenaikan 1,58 dolar AS dari level penutupan Selasa.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, acuan kontrak baru, naik 1,81 dolar AS menjadi 71,67 dolar AS per barel.

Pasar juga mendapat tumpangan dari "rally" Wall Street karena investor ekuitas mengambil hati di data ekonomi AS yang memicu optimisme ekonomi terbesar dunia itu menarik keluar dari resesi.

Produksi industri AS melompat 0,8 persen pada Agustus, kenaikan yang kedua bulan berturut-turut, setelah angka revisi naik 1,0 persen pada Juli.

Harga konsumen AS naik 0,4 persen pada Agustus, dengan tingkat inflasi inti naik moderat 0,1 persen. Hal ini berguna untuk meredakan kekhawatiran tentang kedua deflasi dan bangkitnya kembali inflasi.

Penurunan dalam persediaan "menyebabkan rally minyak mentah, tetapi di samping itu, reaksi dari pasar saham didasarkan pada data ekonomi adalah yang benar-benar membuat pasar minyak rally di siang hari," kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates.

Data memperkuat ekspektasi pemulihan yang telah diberi suntikkan di lengan oleh Ketua Federal Reserve Ben Bernanke, yang mengatakan, Selasa, resesi "sangat mungkin berakhir."

Alaron Trading Phil Flynn mengatakan pasar minyak bumi terbelah antara berfokus pada permintaan dan kelebihan pasokan yang lemah versus harapan bahwa resesi mungkin berakhir.

"Ini juga harus menentukan apakah harga minyak yang tinggi ini akan menendang kita kembali resesi. Jelas bahwa kita masih melihat kesulitan dengan permintaan," kata Flynn.

Sementara itu, penurunan lebih lanjut dolar, yang jatuh terhadap euro untuk tingkat terendah dalam hampir setahun, memicu pembelian minyak yang dihargakan dalam dolar.

"Setiap kali keluar berita baik, investor ingin membeli komoditas," kata Lipow.

Laporan mingguan cadangan minyak terbaru pemerintah AS mengejutkan pasar dengan penurunan yang lebih besar dari perkiraan mendorong harapan meningkatnya permintaan.

Departemen energi AS (DoE) mengatakan bahwa cadangan minyak mentah AS merosot 4,7 juta barrel dalam pekan yang berakhir 11 September setelah penurunan 6,0 juta barel di minggu sebelumnya. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009