Purbalingga (ANTARA News) - Istri Ario Sudarso, Titi Rochyati (31) dibantu kerabat dan tetangganya menyiapkan pemakaman bagi Ario Sudarso alias Aji alias Mistam alias Husamudin yang tewas dalam penyergapan Noordin M Top di Solo.

Mereka telah menyiapkan lubang kuburan berukuran dua meter kali 80 centimeter di pemakaman Dukuh Kedungjampang, Desa Karangreja, Kecamatan Kutasari, Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat siang, meski belum ada kepastian kapan jenazah teroris itu boleh dimakamkan.

Dari informasi yang dihimpun, sebagian warga tidak menolak jika jenazah Ario Sudarso alias Husamudin dimakamkan di Desa Karangreja karena selama ini dia bersikap biasa saja seperti halnya masyarakat lainnya.

Kendati demikian, warga sempat terkejut ketika mendengar Husamudin tewas saat penyergapan Noordin M. Top di Solo.

Terkait hal itu, Kepala Desa Karangreja Iwan Mujianto mengatakan, jenazah Husamudin akan diperlakukan seperti umat Islam lainnya ketika meninggal.

Menurut dia, jenazah direncanakan akan disemayamkan sebentar di sebuah masjid yang berada tidak jauh dari rumah Husamudin.

"Kami sendiri belum tahu persis kapan jenazah Husamudin akan tiba di Purbalingga. Warga kami hanya menyiapkan liang jenazah dan kami juga mengantisipasi munculnya kelompok yang menolak pemakaman Husamudin di Karangreja dengan kelompok yang setuju," katanya.

Sementara itu ibunda Husamudin, Wajem (50) yang datang bersama delapan kerabatnya dari Cilacap, menyerahkan sepenuhnya pemakaman Husamudin kepada Titi Rochyati.

Sebelumnya, Tim Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polwil Banyumas telah mengambil sampel darah Wajem dan sejumlah saudaranya di Cilacap, termasuk sampel darah anak sulung Husamudin yang tinggal di Desa Karangreja, untuk dikirim ke Mabes Polri guna dilakukan tes DNA.

Noordin M. Top tewas dalam penggerebekan oleh jajaran Detasemen Khusus Antiteror Markas Besar Polri, tiga tersangka teroris lainnya yakni Bagus Budi Pranoto alias Urwah, Hadi Susilo, dan Ario Sudarso alias Aji juga tewas dalam penggerebekan itu.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009