Lampung Selatan (ANTARA News) - Angin kencang, dan gelombang tinggi mengakibatkan sejumlah kapal Ro-ro yang hendak bersandar di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, mengalami kesulitan sandar.

"Kesulitan sandar terjadi sejak pukul 17.00 WIB, penyebabnya adalah arus kuat dan gelombang tinggi, akibat angin kencang," kata Kepala Admi nistrasi Pelabuhan Bakauheni, Rochadi, di Bandarlampung, Jumat.

Menurut dia, sedikitnya sebayak tiga kapal mengalami kesulitan bersandar di tiga dermaga Pelabuhan Bakauheni, akibat angin kencang yang bertiup di sekitar pelabuhan, sekitar 10-15 knot.

Ketiga kapal yang mengalami sulit sandar sejak pukul 17.00 WIB, yaitu Kapal Mustika Kencana, Nusa Mulia, dan Prima Nusantara.

Ketiga kapal tersebut membutuhkan waktu bersandar hingga 45 menit, yang dalam kondisi gelombang normal hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk bersandar.

Akibat keterlambatan sandar tersebut, sejumlah dermaga seperti dermaga dua dan dermaga tiga, sempat mengalami kekosongan kapal, dan membuat penumpang menunggu di jembatan dermaga.

Selain itu, akibat lainnya adalah banyaknya kapal yang harus mengantri di sejumlah pulau di sekitar Pelabuhan Bakauheni, dan mengalami keterlambatan tiba hingga dua jam perjalanan.

Meski demikian, jumlah penumpang yang hendak berlayar pada jam-jam tersebut tidak ramai, sehingga tidak cukup banyak penumpang yang menunggu di jembatan dermaga.

"Kami sudah setengah jam menunggu disini, namun kapal yang hendak kami naiki belum juga bisa bersandar," kata salah seorang penumpang yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Merak, Lina (22).

Untuk melayani penyeberangan Pelabuhan Bakauheni-Merak, ASDP mengoperasikan 27 kapal Ro-ro dan Fery, dengan jumlah trip sebanyak 86 trip perjalanan.

Setiap kapal diberi batas waktu 60 menit untuk melakukan pelayanan pelayaran hingga berangkat kembali meninggalkan dermaga, termasuk 10-15 menit untuk bersandar di dermaga.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009