"Ya, mereka berjalan di luar Ansor yang saya pimpin, sedangkan saya sendiri akan tetap konsisten menjalankan amanat hingga 2013. Itu semua politis dan PWNU Jatim serta PBNU juga sudah tahu," kata Ketua PW GP Ansor Jatim hasil Konferensi Wilayah Ansor di Surabaya, H Muhibbin Zuhri, Senin.
Menurut dia, Konferensi Wilayah Ansor Jatim di Kediri itu merupakan rekayasa yang melibatkan Pucuk Pimpinan (PP) GP Ansor yang memang memiliki stempel untuk mengesahkan kepengurusan atau sebaliknya.
"Saya sendiri tidak terlibat di situ (konferensi di Kediri), karena bagi saya bukan soal pengesahan-pengesahan, melainkan kita perlu kembali kepada moral Ansor yang tidak mudah dikendalikan oleh kepentingan politik. Keabsahan kepengurusan yang saya pimpin juga nggak ada yang menyangkal," katanya.
Namun, ia mengakui Konferensi Wilayah Ansor Jatim di Surabaya saat itu (17-18 Januari 2009) memang sempat diboikot sekelompok oknum Ansor, tetapi semuanya tahu bahwa boikot itu merupakan rekayasa yang dikontrol oleh sebuah skenario besar yang sangat politis.
"Yang penting, kami sudah ada koordinasi yang intens dengan PBNU dan PWNU Jatim, bahkan PBNU dan PWNU Jatim memberi dukungan kepada kami, sehingga kami tetap berkeyakinan akan dapat mengemban amanat hingga selesai," katanya.
Oleh karena itu, ia tidak terpengaruh dengan pandangan bahwa PW GP Ansor Jatim yang dipimpinnya tidak sah, karena dirinya hanya dipilih 10 dari 40 kepengurusan Ansor se-Jatim. "Itu semua rekayasa, saya tidak akan terpengaruh semua itu," katanya.
Sebelumnya (2/11), Ketua GP Ansor Cabang Kabupaten Tulungagung, Alfa Isnaini, terpilih sebagai Ketua PW GP Ansor Jatim periode 2009-2013 yang menggantikan "caretaker" PW GP Ansor Jatim, Abdul Muchid, yang ditunjuk oleh PP GP Ansor.
Dalam Konferwil GP Ansor Jatim ke-XII di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri pada 1 hingga 2 November 2009 itu, Alfa terpilih dengan suara mutlak mencapai 34 suara, dari total 39 pimpinan cabang yang hadir dalam kegiatan tersebut.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009
