London (ANTARA News/AFP) - HSBC, bank terbesar di Eropa, Selasa, memperkirakan bahwa pasar yang sedang berkembang (emerging market) akan mempelopori pemulihan ekonomi global dan mengatakan bahwa "kejutan terbesar" dari krisis keuangan dunia sudah berakhir.

Berdasarkan data perdagangan terbaru, CEO HSBC, Michael Geoghegan memperkirakan pasar yang sedang berkembang akan "mendorong pemulihan global" dan keuntungan pasar pada kuartal ketiga yang "cukup signifikan" dari tahun sebelumnya.

Pada saat sektor perbankan Inggris sibuk, pesaingannya Barclays membukukan penurunan pendapatan yan tajam, tetapi tetap menguntungkan dalam kuartal ketiga, sementara bank dikendalikan negara, Lloyds Banking Group (LBG), akan memangkas lebih dari 5.000 pekerjaan.

Banyak bank-bank di Inggris terpukul oleh krisis keuangan, yang memaksa pemerintah mengalirkan miliar poundsterling ke peminjam besar seperti Royal Bank of Skotlandia, LBG, dan Northern Rock.

Tetapi HSBC dan Barclays berupaya menghindari cengkeraman negara - sebelum miliaran pound di pasar saham naik dan fokus pada pasar yang sedang berkembang dan yang terakhir untuk mengamankan investasi besar dari negara-negara Teluk.

"Keuntungan dari diversifikasi geografis - terutama di Asia - sekali lagi menggarisbawahi penunjukkan (HSBC) ke pasar sedang berkembang yang untuk sementara waktu dan pada umum memiliki prospek paling cerah," kata analis perusahaan pialang saham Hargreaves Lansdown, Richard Hunter.

"Pada saat yang sama, kalangan manajemen menyatakan bahwa kondisi terburuk dari krisis ini telah lewat, yang akan membantu secara khusus kepada investor yang masih khawatir atas pengalaman Amerika Utara."

HSBC melaporkan bahwa laba sebelum pajak kuartalan "secara signifikan melampaui" angka tahun sebelumnya.

Dikatakan bahwa pengeluaran yang terkait dengan kegagalan pinjaman jatuh ke level terendah kuartalan selama lebih dari setahun.

"Laba sebelum pajak untuk kuartal ketiga tahun 2009 secara signifikan melampaui kuartal ketiga 2008," kata HSBC dalam sebuah pernyataan tanpa memberikan angka persisnya.

Geoghegan menambahkan: "Dihela oleh ketidakstabilan kinerja kredit di AS, pinjaman biaya kerusakan telah jatuh ke lefel terendah kuartalan selama lebih dari satu tahun."

Di lur biaya utang, kata HSBC, laba kuartal ketiga lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Saya percaya bahwa guncangan terbesar kini telah melewati global ekonomi, "kata Geoghegan.

"Tapi terlalu dini untuk mengklaim kemenangan, terutama ketika level pengangguran masih naik di negara-negra Barat.

"Dunia akan mengalami pemulihan dalam dua kecepatan dan pasar yang sedang berkembang menawarkan prospek yang cerah untuk pertumbuhan. Memang, nampak jelas bahwa mereka akan menghela pemulihan global."

Geoghegan menambahkan bahwa HSBC di Asia telah "didorong untuk memperbaharui kegiatan" di pasar modal dan meningkatnya permintaan terhadap pengelolaan produk yang sehat.

"Di Hong Kong, kami meningkatkan pinjaman komersial dan memelihara posisi terdepan untuk pinjaman hipotek," katanya.

Kembali ke bulan September, HSBC telah mengumumkan rencana untuk memindahkan Geoghegan ke Hong Kong dari London sebagai "pusat gravitasi ekonomi" bergeser dari Barat ke Timur.

HSBC, yang didirikan di Hong Kong dan Shanghai pada tahun 1865, akan tetap bermarkas di London dan diatur oleh Inggris, tetapi Geoghegan pada bulan Februari akan ditempatkan lebih dekat ke tempat operasi di "kawasan terbesar dan terpenting".

Sementara pada hari Selasa, Barclays melaporkan penurunan tajam laba bersih di kuartal ketiga karena melonjaknya kredit macet di kelompok perbankan.

Barclays mengatakan laba setelah pajak merosot 54 persen ke 1,075 miliar poundsterling selama tiga bulan sampai 30 September dibandingkan dengan hasil untuk ketiga kuartal pada tahun 2008.

Laba bersih perusahaan itu merosot 29 persen menjadi 2,73 miliar poundsterling dalam sembilan bulan pertama tahun ini.

Barclays menuduh utang macet melonjak 63 persen menjadi 1,4 miliar poundsterling di kuartal ketiga dan melonjak sebesar 65 persen menjadi 6,2 miliar poundsterling dalam sembilan bulan pertama.

Barclays tahun lalu mendapat suntikan modal senilai tujuh miliar poundsterling yang sebagian besar didukung Abu Dhabi dan Qatar, sehingga selamat dari gentingnya kredit tanpa bantuan pemerintah. Tapi Abu Dhabi telah menjual sebagian besar saham yang dipegangnya.

Selain itu, Qatar Investment Authority, memangkas saham milik Barclays.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009