Jakarta (ANTARA News) - Ratusan warga Nahdlatul Ulama (NU) mengantar pemindahan jenazah mantan Presiden RI-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang meninggal dunia pada Rabu, pukul 18.40 WIB, dari RSCM ke rumah duka di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan.

Dengan antusiame yang meluap, massa menyerukan kalimat takbir "Allahuakbar" saat jenazah didorong keluar kamar VVIP Nomor 116 untuk dimasukkan ke mobil jenazah Suzuki APV hitam dari komando garnisun tetap satu. Mobil jenazah itu dikawal oleh sejumlah mobil patroli dari Kepolisian.

Mantan Presiden Abdurrahman Wahid meninggal dunia pada usia 69 tahun karena sakit. Abdurrahman Wahid menjabat Presiden keempat mulai 20 Oktober 1999 hingga 24 Juli 2001. Putra pertama dari enam bersaudara itu lahir di Desa Denanyar, Jombang, Jawa Timur, pada 4 Agustus 1940.

Ayah Gus Dur adalah seorang pendiri organisasi besar Nahdlatul Ulama, KH Wahid Hasyim dan ibunya bernama Hj Sholehah adalah putri pendiri Pesantren Denanyar Jombang, KH Bisri Syamsuri.

Gus Dur menikah dengan Sinta Nuriyah dan dikaruniai empat putri yaitu Alissa Qotrunnada Munawaroh, Zannuba Arifah Chafsoh (Yenni), Annita Hayatunnufus, dan Inayah Wulandari.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009