Jakarta (ANTARA News) - TNI Angkatan Laut kembali mengemban misi perdamaian PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL) sebagai bagian dari Satuan Tugas Maritim (Maritime Task Force/MTF) mulai April 2010.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Agus Suhartono ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Senin, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan KRI Frans Kasiepo-368 untuk bergabung dalam Satgas Maritim UNIFIL.

"Kita akan kukuhkan dulu Frans Kasiepo sebagai Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), baru kita siapkan untuk misi di Lebanon," katanya, usai membuka Pendidikan Reguler ke-48 Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) .

Agus menambahkan, Frans Kasiepo adalah salah satu kapal perang jenis Korvet kelas SIGMA yang dipesan RI dari Belanda. Karena itu, pada Februari 2010 kapal perang tersebut akan dikukuhkan terlebih dulu sebagai bagian dari kapal perang RI.

"Setelah dikukuhkan, kita siapkan segalanya, termasuk masa pratugas bagi para awak kapal untuk mengemban misi perdamaian PBB di Lebanon. Kapal akan kita berangkatkan sekitar Maret 2010 dan tiba di perairan Lebanon sekitar April 2010," tutur Agus.

Sebelumnya, TNI Angkatan laut telah mengirimkan KRI Diponegoro-365 untuk bergabung dalam Satgas Maritim PBB di Lebanon. KRI Diponegoro-365 yang bertindak selaku Kontingen Garuda XXVIII-A dalam misi tersebut bertugas selama hampir satu tahun.

KRI Frans Kasiepo adalah kapal berjenis sama dengan KRI Diponegoro-365 yakni Korvet Kelas Sigma buatan Belanda yang tiba di Indonesia pada akhir 2008, dan sama-sama telah memenuhi standar NATO dan PBB untuk mengemban misi perdamaian.

"PBB sangat mengapresiasi keikutsertaan Indonesia dalam Satgas Maritim PBB dan telah meminta Indonesia untuk mengirimkan kembali kapal perangnya," kata Kasal.

Kontingen militer Indonesia yang bergabung dalam satgas maritim PBB di Lebanon akan bergabung dengan kontingen dari beberapa negara lainnya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010