Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah pakar dan praktisi mengulas dampak buruk Internet, terutama mengenai maraknya penyalahgunaan situs jejaring sosial belakangan ini dalam sebuah diskusi yang digagas Information and Communication Technology (ICT) Wacth di FX Plaza Sudirman Jakarta, Rabu.

Dalam talkshow bertajuk "Antisipasi Dampak Buruk Internet dan Penyalahgunaan Situs Jejaring Sosial" yang dimoderatori oleh pakar Internet Indonesia Onno W Purbo itu, Sekjen Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menekankan pentingnya berInternet sehat untuk mengantisipasi penyalahgunaan media Internet.

Menurut Arist, belakangan banyak laporan yang masuk ke pihaknya mengenai banyaknya ibu rumah tangga yang lari meninggalkan keluarga gara-gara berinteraksi dengan teman lama melalui laman jejaring sosial facebook.

Maraknya penggunaan situs jejaring sosial semacam facebook, kata Arist, tidak bisa dihindari, namun yang terpenting bagaimana keluarga bisa menjauhkan dampak buruknya dari anak-anak mereka.

Arist berpendapat bahwa permasalahan maraknya penyalahgunaan facebook yang berbuntut pada munculnya kasus penculikan, prostitusi anak, penipuan, dan penghinaan, sebenarnya bermuara pada keluarga.

"Orang tua saat ini tidak menjadi tempat curahan hati (curhat) bagi anak anak, mereka cenderung curhat dengan teman yang belum tentu memberikan saran atau informasi yang benar, jika kondisi ini terus berjalan hati hati facebook mengancam anak-anak kita," kata Arist.

Guna mengatasi penyalahgunaan situs jejaring sosial Arist pun memberikan solusi dengan menyatakan,"Teknologi itu tidak bisa kita hindari, pendekatannya bukan larangan, tetapi memperkuat anak tersebut untuk terhindar dari bahaya internet yang tidak sehat."

Sementara Ketua Demisioner Asosiasi Pengusaha Warung internet Indonesia (AWARI) Irwin Day mengatakan bahwa sudah sejak lama para pengusaha warnet peduli dengan penggunaan internet yang sehat, dengan mengembangkan Nawala project.

Dengan domain network system (DNS) Nawala, perangkat lunak penyaring (filtering) yang terpasang di komputer, warnet bisa memblokir situs terlarang atau pun bahkan situs jejaring sosial seperti facebook.

"Dalam tiga bulan penggunaan DNS Nawala yang digunakan warnet AWARI menyebabkan turunnya omset hingga 50 persen, tetapi setelah tiga bulan kemudian mengalami kenaikan omset sebesar 70 persen karena warnet tersebut digolongkan menggunakan Internet yang sehat," tutur Irwin.

Head of Corporate Communication PT XL Axiata Tbk Febriati Nadira menyatakan bahwa pihaknya juga berkerjasama dengan ICT Watch untuk mewujudkan internet yang sehat. "CSR (corporate social rensponsibility) XL mendukung internet sehat di Indonesia, dan kami telah bekerja sama dengan ICT Watch untuk mewujudkan internet sehat," kata Febriati.

Pembicara lain, Donny BU dari ICT Wacth, membeberkan mengenai adanya sejumlah perangkat lunak mengobrol online (chatting) "berbahaya" yang tertanam dalam perangkat komunikasi buatan China yang dijual bebas di pasar.

"Kalau chatting lihat profil foto, ada foto bugilnya di aplikasi HP (handphone) China tadi," katanya.

Dan menurut Gunarto dari majalah selular yang menelusuri kasus sejenis, ada 14 juta pengguna aplikasi "berbahaya" di indonesia yang menggunakkan aplikasi chatting "x" ini yang tertanam secara pre installed di dalam ponsel china berharga murah atau yang sejenisnya dan menyisipkan gambar pornografi.

(Yud/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010