Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah merencanakan untuk mengurangi impor kedelai hingga 20 persen per tahun dan meningkatkan produksi dalam negeri 20 persen per tahun sehingga target swasembada kedelai pada 2014 dapat tercapai.

Menteri Pertanian Suswono seusai rapat koordinasi ketahanan pangan di Kantor Menko perekonomian Jakarta, Rabu, mengatakan, rata-rata kebutuhan kedelai per tahun sebesar 2,1 juta ton namun total produksi dalam negeri baru mencapai 900 ribu ton, karena itu masih dibutuhkan impor sebesar 1,2 juta ton.

Menteri juga mengharapkan impor kedelai dapat berkurang dan mendorong percepatan produksi karena masih ada musim tanam yang bisa mendorong produktifitas serta areal lahan baru.

"Kita setidaknya bisa mengurangi 200 ribu ton impor artinya tahun ini impor setidaknya hanya satu juta ton," ujarnya.

Untuk itu dalam masa mendatang, harus ada upaya-upaya untuk meningkatkan produksi kedelai dalam negeri salah satunya seperti membuka lahan-lahan baru.

Mentan menambahkan dalam membuka lahan baru, pemerintah juga dapat memanfaatkan pembukaan lahan hutan baru yang dilakukan oleh Perhutani juga di Hutan Tanam Industri (HTI) atau lahan yang dijanjikan Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebesar dua juta hektar serta memanfaatkan 50 ribu hektar lahan tebu.

Mentan juga menunggu realisasi lahan dari BPN terkait lahan terlantar dan area dimana nanti akan dilakukan semacam pemetaan area, lahan apakah yang cocok untuk ditanami agar hasilnya lebih optimal.

Selain itu, permasalahan yang dihadapi para petani kedelai adalah harganya yang masih bersaing dengan harga beras, karena menurut dia, harga ideal kedelai adalah sekitar 1,5 kali harga beras.

"Idealnya harga kedelai 1,5 dari harga beras kalau sekarang masih sama harga beras sekitar Rp5 ribuan jadi kurang menarik bagi petani," ujarnya.
(S034/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010