Seoul (ANTARA News) - Korea Utara telah membentuk divisi independen militer untuk menyebarkan dan mengoperasikan rudal-rudal balistik jarak sedangnya, menurut satu laporan Selasa.

Sumber pemerintah Korea Selatan dikutip oleh kantor berita Korea Selatan, Yonhap, mengatakan gerakan itu mengindikasikan keputusan Korea Utara untuk terus mengembangkan rudal balistik jarak menengahnya (IRBM).

Dengan jarak lebih dari 3.000 kilometer, rudal ini berkemampuan menghantam pangkalan-pangkalan militer Amerika Serikat di Jepang dan Guam, sebagaimana dikutip dari AFP.

Korea Utara telah mengabaikan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang memerintahkan pihaknya menghentikan program kerja rudal balistiknya.

"Kami percaya bahwa operasi dari satuan yang terpisah ini mengindikasikan niat Korea Utara untuk memproduksi IRBM baru," kata sumber tersebut.

"Rudal-rudal ini bisa menjangkau pangkalan militer AS di Jepang dan juga di Guam."

Buku putih kementerian pertahanan Korea Selatan 2008 membenarkan, bahwa Korea Utara baru-baru ini menyebarkan rudal-rudal jarak menengahnya setelah mereka kembangkan sejak akhir tahun 1990-an. Namun laporkan itu tidak memberikan rincian.

"Kami menduga bahwa ini adalah hal yang biasa saja bagi Korea Utara untuk memiliki unit berkaitan dengan sistem bersenjataannya. Namun kami tidak bisa membenarkan, apakah divisi seperti itu telah dibentuk," kata juru bicara kementerian, Won Tae-Jae, dalam suatu pertemuan.

Korea Utara telah mengembangkan satu rudal yang dinamakan Musudan-1 dengan kemampuan jangkauan 3.000 kilometer, sebagai tambahan rudal antar-benua Taepodong, kata para pakar.(H-AK/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010