Atlanta (ANTARA News) - Ancaman penyakit infeksi yang menular dari hewan ke manusia atau zoonosis meningkat dalam beberapa tahun terakhir karenanya pemerintah harus memberikan lebih banyak perhatian pada upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular tersebut.

"Lebih banyak perhatian harus diberikan pada penyakit-penyakit baru yang muncul akibat kedekatan hubungan antara hewan dan manusia yang bisa menular," kata Henry Walke, Kepala Pengembangan Program pada Divisi Pengembangan Kapasitas Kesehatan Masyarakat Global di Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat di Atlanta, Rabu.

CDC, kata Walke usai berbicara dalam pelatihan komunikasi risiko selama masa krisis dan kedaruratan, punya perhatian khusus pada upaya pengendalian zoonosis di berbagai negara.

Hal itu, menurut dia, harus dilakukan mengingat selama ini sebagian besar wabah penyakit menular baru yang terjadi disebabkan oleh zoonosis termasuk diantaranya influenza A H5N1 atau flu burung dan influenza A H1N1 atau flu babi.

"Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk dan hewan tinggi sebaiknya memberikan perhatian khusus terhadap upaya pengendalian penyakit ini," katanya.

Dia mengatakan, negara-negara dengan risiko penularan zoonosis tinggi harus meningkatkan kapasitas mereka dalam mendeteksi dan merespon kejadian zoonosis.

"Infrastruktur kesehatan masyarakat harus disiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya kejadian luar biasa penyakit-penyakit seperti ini," katanya.

Keberadaan sistem intelijen epidemi, ia menambahkan, juga sangat penting untuk mendeteksi secara cepat kemunculan zoonosis yang berpotensi menimbulkan wabah penyakit dan pandemi.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan Tritarayati mengatakan, pemerintah Indonesia telah mempunyai sistem pengendalian penyakit zoonosis.

Pemerintah, kata dia, juga berencana membentuk komite yang khusus menangani pengendalian penyakit zoonosis.

"Tapi zoonosis memang belum menjadi prioitas utama. Prioritas utama pemerintah masih pada pengendalian penyakit menular yang prevalensinya tinggi dan dampaknya besar seperti DBD, tuberkulosis, malaria, dan HIV," katanya.
(M035/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010