Jakarta (ANTARA News) - TNI mempertimbangkan untuk menuntut wartawan Amerika Serikat (AS) Allan Nairn, yang telah mencoreng citra institusi militer Indonesia, melalui pernyataanya bahwa Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat terlibat pembunuhan politik di Aceh pada Pemilu 2009.

"Kami telah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Kementerian Luar Negeri bahkan juru bicara presiden bidang luar negeri, tentang kemungkinan tuntutan atau somasi terhadap Allan," kata juru bicara TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen di Jakarta, Kamis.

Kepada ANTARA ia menekan, pernyataan Nairn dalam blognya tertanggal 21 Maret 2010 tersebut tidak saja mencoreng nama baik Kopassus tetapi juga TNI dan bangsa Indonesia.

Sagom menegaskan, pernyataan Nairn yang berjudul "Breaking News: Indonesian Army, Kopassus, Implicated in New Assassinations. Forces Chosen by Obama for Renewed US Aid Ran `09 Activist Murders", itu sama sekali tidak berdasar dan fitnah terhadap institusi militer RI.

"Jadi, sambil memberikan data dan fakta secara resmi TNI tengah mempertimbangkan untuk menuntut atau mengajukan somasi terhadap Nairn atas pernyataan yang tidak berdasar data dan fakta tersebut," katanya.

Sagom menegaskan, pernyataan Nairn tersebut diyakini tidak akan berpengaruh terhadap hubungan RI dan AS khususnya di bidang kerja sama militer dan pertahanan.

"Mereka kan punya perwakilan militer di sini , yang dapat memantau langsung apa saja yang telah dilakukan TNI khususnya Kopassus dalam mereformasi dirinya. Jadi, mereka (AS) telah menerima juga laporan tentang TNI dan Kopassus langsung dari tangan pertama perwakilan mereka di Indonesia," tuturnya.(R018/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010