Bekasi (ANTARA News) - Pondok Pesantren di Kota Bekasi, Jabar,melaksanakan penghijauan dalam rangka menyukseskan upaya Pemkot setempat mendapatkan Adipura serta wujud kepedulian terhadap lingkungan.

Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren se Kota Bekasi, Asep Basuni, di Bekasi, Minggu, mengatakan, ada banyak pesantren yang telah melakukan penghijauan dengan menanam aneka tanaman seperti melinjo dan mangga.

Pesantren yang telah melaksanakan penghijauan itu di antaranya Ponpes Darut Muttaqin Bantar Gebang, Ponpes Ar Ridwan Jati Asih dan Ponpes Aliyah Budi Mekar.

Ia mengatakan, penanaman pohon dilakukan atas inisiatif sendiri dari pengurus Ponpes, melihat keseriusan aparat Pemkot untuk melakukan penghijauan.

"Kita meminta kepada santri yang tengah mondok untuk membawa bibit pohon ke pesantren. Semua bibit berasal dari santri bahkan kita memberikan bantuan bibit ke Pemkot," ujarnya.

Pesantren yang ditanami pohon tersebut adalah yang memiliki lahan memadai. Namun tidak semua pesantren memiliki lahan untuk ditanami pohon tambahan.

Asep menyatakan, seribuan pohon telah ditanami di seluruh pesantren yang ada di Kota Bekasi, dan berkontribusi dalam menciptakan udara segar serta mengatasi pemasanan global.

Pertimbangan pohon melinjo, menurut Asep disebabkan tanaman itu bisa dimanfaatkan santri untuk membuat sayur asem sedangkan mangga hasil panennya dikonsumsi bersama.

Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Dudy Setyabudhi, menyambut baik upaya yang dilakukan pengurus Pondok Pesantren tersebut.

"Apa yang dilakukan pengurus hendaknya bisa menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya. Kita memang mengharapkan pesantren sebagai pelopor penghijauan," ujarnya.

Dudy menyatakan, selama tiga bulan 2010 saja ia memperkirakan telah ditanam pohon sebanyak 20 ribu oleh warga, perusahaan, institusi pendidikan, pesantren dan lainnya.

Pesantren di Kota Bekasi yang menjadi anggota forum sebanyak 65 buah sedangkan yang terdaftar di Depag Kota Bekasi, sebanyak 67 dengan santri sebanyak 30 ribu lebih.
(T.M027/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010