Jakarta (ANTARA News) - KA Parahyangan jurusan Bandung - Jakarta PP, Sabtu dan Minggu (25/4) ini melayani penumpang weekend terakhir sebelum dihentikan operasinya mulai Selasa (27/4).

"Sabtu dan Minggu ini merupakan `weekend` terakhir bagi KA Parahyangan, minggu depan para komuter Bandug - Jakarta tak lagi bisa menumpang KA Parahyangan," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung, Bambang Setya Pramono di Bandung, Sabtu.

KA Parahyangan akan mengakhiri masa baktinya pada Selasa mendatang yang ditandai dengan kegiatan joy ride atau menumpang KA Parahyangan terakhir dari Jakarta ke Bandung.

Penumpang KA Parahyangan yang okupansinya berkutat di bawah 50 persen itu biasanya memang hanya penuh pada akhir pekan, terutama saat long weekend Terutama dari Jakarta ke Bandung.

Namun, Jumat dan Sabtu kali ini penumpang KA Parahyangan tidak beranjak, padahal merupakan weekend terakhir bagi KA yang dioperasikan sejak 31 Juli 1971 itu.

"Nggak banyak masyarakat yang memanfaatkan momen menumpang Parahyangan pada pekan terakhirnya di jalur Jakarta - Bandung, jumlah penumpang normal-normal saja," kata Bamban

Para komuter pelanggan KA Parahyangan yang biasa berangkat ke tempat kerja di Jakarta, masih bisa menggunakan KA pada Senin (26/4) pagi.

"KA Parahyangan biasanya penuh pada Senin pagi, mereka berangkat kerja ke Jakarta. KA Parahyangan tetap akan menjadi KA legendaris yang dikenang sepanjang sejarah KA di jalur Bandung - Jakarta," katanya.

Namun bagi para penumpang KA Parahyangan, khususnya kelas bisnis, masih bisa menggunakan kereta bisnis yang dirangkaikan dengan KA Argo Gede.

KA Argo Gede yang akan melayani jalur Bandung - Jakarta nantinya dilengkapi kereta bisnis sehingga rangkaiannya terdiri dari satu lokomotif, empat kereta eksekutif, dua kereta bisnis dan satu kereta makan.

"Kelas Bisnis tetap ada di jalur Bandung - Jakarta, sehingga pelanggan kelas bisnis itu tak kehilangan tumpangan favorit mereka," kata Bambang.

Sementara KA Parahyangan sendiri dipastikan dialihkan ke jalur Bandung - Malang PP dengan nama baru KA Malabar, yang diambil dari salah satu gunung di Jawa Barat yakni Gunung Malabar di kawasan Kabupaten Bandung Barat.

Sementara itu, sejumlah pengguna KA Parahyangan mengaku kehilangan dengan dihapuskannya KA tersebut. Mereka berharap memiliki cenderamata khusus terkait KA Parahyangan.

"Kami berharap PTKA memberikan cenderamata khusus terkait perpisahan KA Parahyangan, jadi tak sekedar karcis terakhir saja yang bisa kami koleksi," kata Ridwan, penumpang KA Parahyangan asal Antapani.

Ia mengaku sangat ingin serta dalam "joy ride" yang akan dilakukan pada KA Parahyangan terakhir yang diberangkatkan dari Stasiun Gambir Jakarta pukul 18.30 WIB.

KA Parahyangan merupakan KA legendaris di jalur Bandung - Jakarta. KA Parahyangan mencapai puncak kejayaanya pada tahun 1990-an hingga sebelum 2004. Namun okupansi penumpangnya menurun drastis setelah dibukanya Tol Cipularang.

Bahkan menurut data terakhir dari PTKA, KA Parahyangan mengalami kerugian Rp36 miliar per tahun akibat okupansinya yang tinggal 50 persen.(S033/Y008)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010