Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah tidak bisa mematok kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah karena itu akan menjadi ruang bagi spekulan untuk bermain, kata Wakil Presiden Boediono.

"Kurs dolar tidak bisa dipatok karena nanti jadi ajang bagi para spekulan untuk berspekulasi yang justru akan merugikan masyarakat," kata Wapres Boediono, saat tatap muka pada Forum Pimpinan Daerah se- Daerah Istimewa Yogyakarta, di Yogyakarta, Minggu.

Hadir dalam tatap muka itu Mendagri Gamawan Fauzi, Mensos Salim Segaf Al-Jufri serta Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubono X.

Hal tersebut dikemukakan Wapres menjawab pertanyaan seorang pengusaha anggota Asmindo yang minta agar pemerintah menjaga kurs dolar jangan terlalu melemah karena akan merugikan eksportir.

Menurut Boediono, pemerintah akan terus berusaha agar jangan sampai aspek ekonomi terganggu termasuk daya saing akibat melemahnya dolar AS.

Namun demikian, tegas Wapres, pemerintah tidak akan mematok kurs mengingat hal itu justru tidak menguntungkan karena memberi peluang bagi spekulan.

"Kurs harus diberi ruang untuk bergerak sehingga spekulan akan sulit bermain," kata Boediono.

Tapi, ingat Wapres, kisaran kurs dolar AS harus masuk akal karena masyarakat juga akan mengalami kesulitan jika dolar terlalu tinggi agar harga jangan terlalu mahal. (A025/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010