Jakarta (ANTARA News) - Kerajaan Majapahit dinilai mempengaruhi perkembangan di Indonesia, termasuk perkembangan kultural yang tersebar di seluruh Indonesia.

Hal itu diungkapkan penulis buku "Masa Akhir Majapahit" Drs. Hasan Djafar pada diskusi bertajuk "Majapahit: Masa Awal, Pencapaian, dan Masa Akhir" di Wisma ANTARA Jakarta, Jumat.

"Patut diakui Majapahit mempengaruhi setidak-tidaknya kultural yang cukup luas tersebar di kawasan di Indonesia," kata penulis buku itu dalam diskusi buku yang diterbitkan "Komunitas Bambu" Jakarta itu.

Menurut Hasan, penguasa Majapahit pada masa itu telah berhasil sepenuhnya menegakkan kesatuan politik dalam satu wilayah yang luasnya belum pernah terjadi pada masa-masa sebelumnya.

"Seperti yang tercemin dalam Kakawin Nagarakertagama bahwa hubungan kerja sama regional dengan kerajaan lain di Nusantara telah terjalin," katanya.

Ia menjelaskan saat itu hubungan Majapahit meluas sampai ke negara-negara di Asia Tenggara dan Semenanjung Melayu.

"Hubungan Majapahit meluas sampai ke Asia Tenggara daratan dan Semenanjung Melayu, antara lain Campa dan Kamboja yang terjalin dalam hubungan diplomatik dan persahabatan yang sederajat," katanya.

Dengan menggunakan jalur diplomasi, Hayam Wuruk dan Gadjah Mada membuat kekuasaan Kerajaan Majapahit sampai hampir mencakup wilayah Asia Tenggara sekarang.

"Selain itu, perdagangan di sekitar perairan Nusantara di zaman itu telah dikuasai oleh para saudagar Jawa," kata Hasan.

Majapahit adalah salah satu kerajaan besar yang pernah ada di Nusantara dan resmi berdiri tahun 1293.

Setelah itu, Majapahit mencapai zaman keemasan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dengan Gadjah Mada sebagai Mahapatih.

Tetapi, masa jaya Majapahit tidak berlangsung lama, karena saat memasuki abad ke-16, Majapahit mengalami kemunduran, terlebih dengan adanya Perang Bubat, tepatnya pembantaian keluarga Padjadjaran.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia Prof Mundardjito selaku pembicara lain menegaskan bahwa Majapahit juga mempengaruhi sistem perairan, pola arsitektur melalui candi-candi yang dibangun, serta benda-benda peninggalan di Indonesia.

"Sistem perairan yang ada pada zaman Majapahit terlihat dalam arsitektur candi yang dibangun pada masa itu, kemudian pola bangunan pada zaman Majapahit masih dipakai bangsa Indonesia hingga sekarang," katanya.

Ia mengatakan banyak pola bangunan yang mempengaruhi arsitektur bangunan pada rumah-rumah ada yang di Indonesia hingga kini.

Diskusi dan bedah buku di Wisma ANTARA itu memperbincangkan Majapahit dari buku "Ibukota Majapahit; Masa Jaya dan Pencapaian" karya Agus Aris Munandar serta buku "Masa Akhir Majapahit; Girindrawarddhana dan Masalahnya" karya Hasan Djafar.

(T.M-IPR/F002/R009)

Oleh
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010