Sumber (ANTARA News) - Tingkat kecelakaan di jalan raya di Indonesia mencapai 95 ribu kejadian per tahun dan 80 persen di antaranya dialami pengendara kendaraan roda dua atau sepeda motor, kata pejabat Dishub Jabar.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jawa Barat, Dicky Saromi, mengatakan itu seusai kegiatan sosialisasi dan pembagian 150 helm ber-Standar Nasional Indonesia (SNI) gratis kepada pengendara sepeda motor dalam rangka pekan keselamatan di jalan di halaman kantor Dishub Kabupaten Cirebon, Rabu.

Menurut Dicky, salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan di jalan raya adalah keteledoran para pengendara, seperti tidak menggunakan kaca spion, tidak menyalakan lampu saat berbelok, kebut-kebutan, menggunakan handphone saat mengendara atau tidak mengenakan helm.

"Dengan kegiatan pekan keselamatan di jalan ini kami ingin mengubah perilaku para pengguna jalan terutama kendaraan roda dua untuk mengutamakan keselamatan dalam perjalanannya," katanya.

Selain membagikan helm standar kepada masyarakat di jalan, Dishub juga memberikan edukasi tentang keselamatan dalam berkendaraan di jalan kepada para pelajar SMA.

Bentuk edukasi kepada para pelajar dilakukan lebih apresiatif dengan memberikan ilustrasi dalam bentuk film berdurasi pendek.

"Film pendek tersebut bercerita tentang bahaya menganggap remeh hal kecil dalam berkendaraan seperti tidak mengenakan helm atau ngebut dan terburu-buru saat berkendaraan. Diharapkan para pelajar ini bisa menyerap dan melaksanakan nasihat yang terkandung dalam film pendek tersebut," katanya.

Kegiatan pembagian helm kepada masyarakat dan pelajar tersebut selain digelar di Cirebon, juga di tiga kota lain di Jawa Barat yaitu Bandung, Sukabumi dan Purwakarta.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon Nuriyaman Novianto menyebutkan, tingkat kecelakaan di Cirebon tergolong tinggi.

Disebutkannya, dalam kurun waktu empat bulan selama tahun 2010 angka kecelakaan di Kabupaten Cirebon mencapai 188 kejadian atau rata-rata 47 kejadian dalam satu bulan.

"Akibat kecelakaan tersebut mengakibatkan 29 orang meninggal dunia sedangkan lainnya menderita luka berat dan ringan serta kerugian materil mencapai 274 juta," kata Nuriyaman.

Dengan pemberian pengarahan langsung kepada masyarakat dan pelajar seperti ini, menurut Nuriyaman diharapkan akan tumbuh kesadaran untuk berperilaku aman dalam berkendaraan sehingga angka kecelakaan di jalan raya bisa diminimalisasi.(*)

(T.Y003/R014/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010