Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali meminta manajemen maskapai penerbangan Garuda dapat memberikan kontribusi lebih besar lagi terhadap penyelenggaraan ibadah haji dengan menurunkan harga tiket.

Sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah sewajarnya Garuda menetapkan tarif tanpa mengabaikan keuntungan yang harus diraih dan peningkatan pelayanan, kata Suryadharma Ali di Jakarta, Senin.

Penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional, yang didalamnya banyak melibatkan pemangku kepentingan, mulai Deplu, imigrasi dan kesehatan. Termasuk di dalamnya Kementerian Perhubungan. Untuk itu, manajemen Garuda perlu memberikan perhatian lebih terhadap kegiatan tahunan ini, pintanya.

Sukses tidaknya penyelenggaraan ibadah haji tak berdiri sendiri, yaitu menjadi tanggung jawab Kementerian Agama, dalam hal ini Direktorat Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh. Bahkan banyak pihak, termasuk sekor swasta pun ikut bergerak, seperti perusahaan biro perjalanan, katanya.

Sebelumnya Menteri Agama Suryadharma Ali juga telah minta Komisi VIII DPR bisa menurunkan tiket haji minimal 150 dolar AS sehingga Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) bisa turun dengan kualitas pelayanan yang meningkat.

"Ongkos naik haji bisa turun signifikan bila biaya tiket bisa ditekan. Sementara pemerintah terus meningkatkan pelayanan haji lebih baik lagi," katanya.

Hingga kini Kementerian Agama dan DPR belum menetapkan ongkos naik haji karena belum menyepakati harga komponen pemondokan dan penerbangan. DPR masih mempertanyakan kenaikan harga pemondokan dan meminta harga komponen penerbangan diturunkan.

Menteri Perhubungan Freddy Numberi yang meminta maskapai penerbangan haji menurunkan margin keuntungan dari tarif angkutan haji. Berdasarkan perhitungan Garuda Indonesia masing-masing jamaah haji tahun ini dikenakan biaya angkutan haji sebesar 1.754 dolar AS.

Angka itu memperhitungkan biaya angkutan haji dasar sebesar 1.595 dolar AS plus margin keuntungan bagi Garuda sebesar 10 persen. "Saya minta DPR bisa menurunkan minimal 150 dolar AS," kata Menag.

Menag juga menekankan bahwa pihaknya akan bekerja keras untuk menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji. "Ini bukan janji atau sebuah retorika, tapi sudah menjadi tekad," ia menambahkan.

Terkait dengan itu, pelayanan haji harus mengalami perbaikan dengan makin dekatnya pemondokan haji Indonesia dengan Masjidil Haram. Tahun 2009, jarak terjauh dari Masjidil Haram sebesar tujuh km, dan sekarang ini jaraknya hanya empat km.

Pada 2009, pondokan yang masuk Ring 1 (paling dekat, hanya berjarak dua km ke kabah) hanya bisa untuk 57.000. calon haji Indonesia. "Tahun ini 120.000 jemaah haji bisa tinggal di pondokan Ring 1 atau naik 240 persen," katanya.

Jamaah haji Indonesia tahun ini akan menggunakan pesawat jenis Boeing dan Airbus. Masing-masing pesawat memiliki kapasitas bervariasi antara 250-455 penumpang. Sejumlah pesawat itu akan melayani jasa penerbangan jamaah haji di 11 embarkasi haji seperti Aceh, Medan, Batam, dan Jakarta.
(e001/A024)


Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010