Jakarta (ANTARA News) - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Edward Aritonang mengatakan, tim medis dan penyidik Polri memakamkan dua jasad tersangka terorisme yang hingga kini belum diketahui identitasnya.

"Sudah hampir sebulan belum ada pihak keluarga yang datang mengenali sehingga penyidik dan tim medis memakamkan kedua jasad hari ini," katanya di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, kendati telah dimakamkan namun Polri tetap membuka akses bagi siapa saja yang akan membantu identifikasi termasuk anggota keluarga.

"Semua data jenasah telah disimpan dan bisa dicocokkan dengan data-data yang dimiliki keluarga kapan saja," katanya.

Sebelumnya, tim penindak Polri menembak mati lima tersangka sedangkan satu orang lainnya ditangkap hidup saat penangkapan di Cililitan, Jakarta dan Cikampek, Karawang, Jawa Barat, 12 Mei 2010.

Di Cililitan, polisi menembak mati tiga tersangka yang salah satunya bernama Maulana.

Saat hendak ditangkap, Maulana melawan dengan sepucuk revolver sehingga polisi menembak mati Maulana.

Maulana merupakan buronan Polri dalam kasus latihan militer di Jantho, Aceh Besar, Pebruari 2010.

Sedangkan di Cikampek, polisi menembak mati dua tersangka sedangkan satu tersangka tertangkap hidup.

Salah satu tersangka yang tewas tertembak bernama Saptono yang juga buronan kasus latihan militer di Aceh.

Buronan ini adalah adik kandung Jaja, salah satu tersangka terorisme di Aceh yang tewas tertembak di depan Polsek Lampeung, Aceh Besar.

Saat hendak ditangkap di salah satu rumah di Cikampek, Saptono dan dua temannya melawan petugas dengan menggunakan satu senjata laras panjang.

Jenasah Maulana telah dimakamkan di Sawangan, Depok, Jawa Barat, sedangkan Saptono dimakamkan di Lebak, Banten.

Satu jasad lagi yakni Abu Abi juga telah dimakamkan oleh pihak keluarga di Jakarta.(*)
(S027/E001/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010