Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak warga Jakarta untuk menjadikan ibu kota sebagai contoh keberhasilan mengelola perubahan dan keberlangsungan.

Dalam pidatonya pada peresmian pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43 di Arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Kamis malam, Presden berharap di tengah perkembangan sangat pesat menjadi kota megapolitan, Jakarta tetap memelihara identitasnya yang khas dan unik.

Tidak hanya dibanggakan karena perkembangan dan kemajuan fisiknya, Kepala Negara juga berharap penduduk dan budaya membuat Jakarta menjadi kian nyaman sebagai tempat tinggal dan beraktivitas bagi seluruh penghuninya.

"Oleh karena itu di hari ulang tahun kota ini saya mengajak warga Jakarta untuk menjadikan Jakarta sebagai contoh keberhasilan mengelola perubahan dan keberlangsungan, `change dan continuity`," ujarnya.

Presiden pun mengajak semua warga Jakarta untuk membudayakan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan melalui penghematan penggunaan energi dan pemanfaatan sistem transportasi yang lebih efisien dan bebas polusi.

Kepala Negara juga mengajak warga Jakarta untuk mendaurulang limbah dan sampah di wilayah ibukota dengan cara-cara yang lebih bersahabat kepada pelestarian lingkungan.

"Mari kita lanjutkan upaya kolektif kita untuk mengurangi dampak pemanasan global dengan antara lain terus mengampanyekan penanaman dan pemeliharaan pohon," ujarnya.

Pekan Raya Jakarta atau Jakarta Fair 2010 diselenggarakan untuk memperingati hari ulang tahun Jakarta ke-483 dengan target pengunjung sebanyak 3,5 juta orang.

Dalam pidatonya, Presiden mengapresiasi peningkatan jumlah peserta dan nilai transaksi PRJ yang meningkat setiap tahun.

Pada 2005, PRJ baru diikuti oleh 883 peserta dengan nilai transaksi Rp477 miliar. Pada 2008, nilai transaksi telah meningkat tiga kali lipat menjadi 2.670 peserta dengan nilai transaksi mencapai Rp2,1 triliun. Sedangkan pada 2009, jumlah peserta terus bertambah hingga 2.874 orang dengan nilai transaksi mencapai Rp2,6 triliun.

Peningkatan jumlah peserta dan nilai transaksi itu, menurut Presiden, menunjukkan bahwa PRJ dapat menjadi sarana promosi dan pemasaran yang efektif.

"Kita patut bersyukur PRJ tahun 2010 ini diakui sebagai sebuah ajang pameran terbesar di Asia Tenggara. Ini adalah pameran terbesar yang ditandai dengan peningkatan jumlah pengunjung, jumlah peserta pameran, kualitas penyelenggaraan, dan nilai transaksi yang dihasilkan," tutur Presiden.

Melalui PRJ, Kepala Negara berharap denyut perekonomian nasional dapat makin tumbuh dengan cepat sesuai dengan target pertumbuhan ekonomi 7 persen pada tahun 2014.

"Dalam beberapa tahun terakhir ini, PRJ telah menjadi ajang pameran berkelas internasional. Selama lebih dari 40 tahun, citra PRJ telah berubah. Bukan lagi sekedar pasar malam biasa, tetapi telah tampil menjadi ajang pameran yang menyediakan pameran tahunan yang ditunggu-tunggu oleh banyak pihak, tidak hanya oleh warga Jakarta tetapi juga oleh berbagai kalangan di dalam dan luar negeri," katanya.

Selain sebagai ajang promosi produk, menurut Presiden, PRJ juga penting dari segi sosial budaya. PRJ diharapkan menjadi salah satu sarana untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada tamu-tamu mancanegara.

PRJ kata Presiden, dapat pula kita manfaatkan untuk memperkenalkan industri pariwisata dan potensi daerah kepada dunia luar.

"Kombinasi dan integrasi event ini diharapkan menjadi faktor pendorong bagi tumbuhnya iklim investasi yang tidak hanya berskala nasional tetapi juga internasional. Melalui PRJ, dunia industri juga akan termotivasi untuk senantiasa menghadirkan produk-produk yang kreatif dan dapat menumbuhkan munculnya bentuk-bentuk ekonomi kreatif baru bagi masyarakat Indonesia," demikian Presiden. (*)
(T.D013/Z002/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010