Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso menyatakan bahwa kecelakaan pesawat latih di Bandara Ngurah Rai, Bali, Kamis sekitar pukul 15.30 WITA, diduga karena gangguan teknis saat pendaratan.

"Pada proses melakukan pendaratan ada gangguan," kata Panglima TNI ketika ditemui di bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, setelah mengantar keberangkatan Presiden Susilo Bambang menuju Toronto, Kanada.

Panglima TNI menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan pesawat buatan Korea tahun 2005 itu.

Secara lebih rinci, Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI Sukirno menjelaskan, sebelum mengalami kecelakaan, pesawat itu diterbangkan untuk latihan navigasi jarak jauh, dari Yogyakarta menuju Denpasar.

"Pada waktu mendarat terjadi gangguan pada mesin," kata Sukirno.

Menurut dia, dua orang dalam pesawat itu, yaitu pilot dan seorang penumpang, berhasil menyelamatkan diri.

Sukirno menjelaskan, pesawat mengalami kerusakan parah setelah insiden tersebut. "Kondisi pesawat total loss," katanya tanpa penjelasan lebih lanjut.

Wakasau menjelaskan, pihaknya sudah mengirimkan tim ke Denpasar untuk melakukan penyelidikan lebih mendalam tentang penyebab kecelakaan.

(F008*G003/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010