Gunungkidul (ANTARA News) - Pasien Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Suparti (41), terpaksa menjual salah seorang bayi kembarnya yang belum lama dilahirkan demi untuk menebus biaya persalinan.

"Saya terpaksa menjual salah satu bayi kembar perempuan yang baru sepuluh hari saya lahirkan karena tidak bisa menebus biaya persalinan di RSUD Wonosari sebesar Rp6 juta," kata Suparti di rumahnya Kepek II, RT02/RW29 Wonosari, Rabu.

Pada Selasa pekan lalu, kata Suparti, dirinya merasakan perutnya sakit akan melahirkan dan oleh tetangganya dilarikan ke RSUD Wonosari untuk mendapat pertolongan. Sesampai di Rumah Sakit oleh tim medis dianjurkan untuk operasi caesar.

Besarnya biaya persalinan yang harus dibayar membuat dia harus bertahan selama sepekan di RSUD. Selama menginap di rumah sakit dia didatangi oleh salah satu petugas yang kemudian menawarkan biaya persalinan dengan imbalan salah satu bayi kembarnya diadopsi oleh kerabat petugas rumah sakit tersebut.

"Pada Selasa (6/7) saya sudah diperbolehkan pulang. Salah satu bayi kembar saya dibawa Mbak Rina. Saya tidak boleh menjenguk bayi saya yang diadopsi," kata Suparti.

Suparti merupakan salah satu keluarga miskin yang tidak memperoleh jaminan kesehatan masyarakat sebagai program subsidi pemerintah untuk layanan kesehatan masyarakat miskin

Sedangkan Sarimin (50) suami Suparti yang bekerja serabutan dengan penghasilan Rp15.000 per hari tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya pasrah dengan keadaan yang menimpa keluarganya.

(PSO-160/H008/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010