Santiago (ANTARA News) - Chile pada Ahad menyambut bahagia saat pertama kali menyaksikan gambar pertama yang ditayangkan televisi menyangkut nasib 33 penambang yang masih hidup setelah mereka terperangkap selama 17 di terowongan bawah tanah di satu tambang di bagian utara negara Amerika Selatan itu.

Para penambang itu terperangkap sejak 5 Agustus lalu akibat longsor yang menutupi terowongan bawah tanah, tempat para penambang bekerja di pertambangan emas dan perak San Jose, sekitar 800 kilometer sebelah utara Santiago.

Pada Ahad petang (Senin WIB), sebuah kamera multimedia diturunkan ke dalam tambang San Jose dan mengirimkan gambar pertamanya yang memperlihatkan bahwa para penambang tersebut masih hidup.

Ini merupakan kontak pertama dengan para penambang, yang terdiri atas 32 warga Chili dan seorang warga Bolivia, sejak musibah longsor pada 5 Agustus.

Hingga berita ini diturunkan, para anggota regu penyelamat sejauh ini masih belum berhasil melakukan kontak dengan mereka.

Pihak berwenang sangat menkhawatirkan nasib para penambang karena di terowongan bawah tanah itu hanya tersedia air dan makanan untuk beberapa hari lagi.

Media massa setempat melaporkan berita itu dengan beragam judul berita utama.

Suratkabar digital "El Mostrador" memberi judul berita utamanya dengan "Bencana: 33 Warga Kita Masih Hidup", dan menyampaikan berita bahagia ke seantero negeri setelah menerima gambar pertama yang dikirim oleh para penambang.

Harian "La Nacion" membuat judul berita utama: "Dikonfirmasi: Semua 33 Penambang Masih Hidup", sementara suratkabar "La Tercera" memberi judul, "Para Penambang Memberi Sinyal: Semua 33 dari Kami Masih Hidup".

Presiden Chile, Sebastian Pinera, mengatakan para anggota regu penyelamat telah melakukan kontak dengan para penambang lewat kamera digital dan memberi sinyal bahwa para penambang masih hidup.
(M043/B002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010