London (ANTARA News) - Kabar baik bagi anda penderita diabetes. Penelitian menunjukkan makan jeruk Bali bisa membantu pengobatan diabetes.

Para peneliti mengatakan, naringenin, antioksidan yang memberi rasa pahit pada jeruk Bali, bisa melakukan tugas yang sama seperti dua obat-obatan terpisah yang saat ini digunakan untuk mengendalikan diabetes tipe 2.

Diabetes muncul saat tubuh tidak mampu memproduksi hormon insulin yang cukup untuk mengatur tingkat gula darah dengan tepat. Naringenin membantu meningkatkan kepekaan tubuh terhadap insulin. Juga, membantu mempertahankan berat badan ideal, yang merupakan bagian penting dalam pengobatan diabetes.

Setelah makan, darah mengalir dengan gula, menyebabkan hati menciptakan asam lemak, atau lipid, untuk penyimpanan jangka panjang. Berat badan naik pada penderita diabetes menimbulkan risiko gangguan kesehatan dan mengurangi efektivitas insulin.

Para peneliti menemukan bahwa naringenin membuat hati membakar lemak daripada menyimpannya. Mereka mengatakan naringenin memiliki efek pura-pura dari fenofibrate dan rosiglitazone, dua obat-obatan penurun lipid yang digunakan untuk mengendalikan diabetes tipe 2.

"Hati menunjukkan reaksi seperti bila orang berpuasa, menurunkan asam lemak daripada karbohidrat," kata dokter Martin Yarmush Remarka, salah seorang peneliti, seperti dikutip Daily Mail.

Yaakov Nahmias, penulis penelitian dari Universitas Hebrew, Yerusalem, Israel, memuji naringenin sebagai pengobatan "luar biasa" bagi penderita diabetes.

"Unsur kimia seperti naringenin sudah lama dicari oleh industri farmasi, tetapi pengembangannya terganggu oleh masalah keamanan. Ini langkah maju tetapi bukan berarti makan jeruk Bali dalam jumlah besar itu akan menjadi obat mujarab, itu tidak akan," kata Nahmias dalam jurnal PLoS One.
(ENY/A024)
 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010