Taipei (ANTARA News/AFP) - Taiwan mengharapkan perisai pertahanan rudalnya yang banyak diantisipasi akan siap tahun depan setelah membeli senjata-senjata terdepan seharga sekitar 300 miliar dolar Taiwan (9,4 miliar dolar Amerika Serikat).

Enam deretan rudal Patriot III yang akan membentuk kekuatan sistim itu akan menerangkan kira-kira separuh biaya yang dihubungkan dengan proyek tersebut, demikian surat kabar China Times.

Sistim radar peringatan dini jarak jauh, seharga sekitar 40 miliar dolar Taiwan, akan memungkinkan militer untuk mendeteksi dan melacak rudal balistik dan rudal jelajah yang baru masuk, kata surat kabar tersebut.

Sementara Patriot III dan radar itu buatan AS, sistim perisai pertahanan rudal tersebut juga akan mencakup rudal balistik taktis produksi lokal yang dikembangkan dari rudal yang ada yang dikenal sebagai "Tienkung", atau Sky Bow.

Kementerian pertahaan menolak mengomentari mengenai laporan itu.

Beberapa pakar militer memperkirakan Tentara Pembebasan Rakyat China sekarang ini memiliki lebih dari 1.600 rudal yang ditujukan ke pulau itu.

Hubungan antara Taiwan dan tetangga raksasanya telah meningkat dengan mencolok sekali sejak Presiden Ma Ying-jeou dari Kuomintang yang bersahabat dengan Beijing memegang tampuk pemerintahan d Taipei pada 2008.

Tapi China masih menganggap Taiwan sebagai wilayah yang sedang menunggu untuk disatukan, dengan kekuatan jika perlu, yang mendorong Taipei untuk mencari lagi pesenjataan pertahanan terdepan, sebagian besar dari AS.

Washington telah mengumumkan pada Januari lalu, paket senjata untuk Taiwan, yang mencakup rudal Patriot, helikopter Black Hawk, dan peralatan untuk jet tempur F-16 Taiwan, tapi tidak ada kapal selam atau pesawat tempur baru.

Beijing telah menanggapi dengan marah terhadap perjanjian senjata itu, yang bernilai 6,4 miliar dolar AS, yang menghentikan kontak militer dan keamanan dengan AS.(*)
(S008/M014/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010