Ngawi (ANTARA News) - Sebuah bus Sumber Kencono jurusan Surabaya-Yogyakarta dibakar massa, Sabtu sore, setelah menabrak dua pengendara sepeda motor di jalur Ngawi-Madiun tepatnya di Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jatim.

Massa yang tengah emosi merasa kecewa dengan ulah sopir bus Sumber Kencono bernomor polisi W 7113 UY yang menabrak dua pengendara motor Yamaha Vega bernomor polisi AE 4181 JW hingga seorang di antaranya tewas dan lainnya kritis.

Sebelum membakar, massa sempat merusak bus dengan memecah kaca hingga para awak bus dan penumpang lari meninggalkan bus. Massa yang telah kalap akhirnya membakar bus tersebut.

"Warga merasa emosi dengan ulah sopir bus Sumber Kencono yang selalu "ngebut" jika lewat di jalanan. Akhirnya warga mengambil tindakan sendiri untuk menghakimi ulah sopir tersebut," ujar salah satu warga desa sekitar.

Beruntung polisi segera medatang lokasi kejadian, hingga aksi anarkis warga dapat dihentikan. Warga juga berencana menyegat setiap bus Sumber Kencono yang melintas, namun aksi tersebut dapat dihentikan polisi.

Sementara, korban tewas yang tertabrak bus tersebut adalah adalah Tarmi (17) warga Desa Klitik, Kecamatan Geneng. Jenazah korban tewas telah dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr. Soeroto Ngawi.

Sedangkan, korban luka serius adalah Saroh, warga desa yang sama dan saat ini tengah menjalani perwatan intensif di Rumah sakit Widodo Ngawi.

Hingga kini, pihak Kepolisian Resor Ngawi belum bersedia memberikan komentar resmi. Para petugas terlihat masih berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian guna antisipasi aksi anarkis susulan warga.

Akibat aksi anarkis warga, sempat membuat jalur mudik selatan yang melalui Madiun-Magetan-Ngawi mengalami kemacetan. Hingga Sabtu malam petugas masih berusaha mengurai kemacetan.

"Mobil tidak boleh melintas. Untuk ke Madiun, kami dialihkan melintasi jalur alternatif, yakni melalui jalur Ngawi menuju Kecamatan Barat, Magetan baru ke Madiun. Untuk sementara yang diperbolehkan melintas adalah roda dua," kata salah satu pemudik asal Lamongan, Sadiyono. (ANT-072/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010