Yogyakarta (ANTARA News) - Ketoprak Ringkes Tjap Tjonthong Yogyakarta mementaskan sandiwara dengan lakon Putri Cina di Taman Budaya Yogyakarta, Senin.

"Pentas ini digelar untuk memberikan hiburan bagi masyarakat Yogyakarta maupun dari luar Yogyakarta dalam rangka memeriahkan suasana Idul Fitri," kata sutradara sandiwara `Putri Cina` Agus Prasetya di Yogyakarta, Senin.

Ia mengatakan lakon tersebut merupakan adaptasi dari novel `Putri Cina` karya budayawan Sindhunata, sedangkan naskah pementasan ini ditulis oleh Susilo `Den Baguse Ngarso`.

"Pementasan ini dikemas dengan nuansa humor dan mengandalkan spontanitas dari para pemain, meskipun demikian lakon ini tetap mengacu pada alur cerita yang telah ditulis," katanya.

Agus mengatakan pada pertunjukan tersebut, sutradara hanya membuat sketsa sesuai cerita yang kemudian oleh pemain bisa dikembangkan saat proses latihan hingga pentas berlangsung.

"Alur cerita dikembangkan oleh pemain sendiri, karena para pendukung lakon `Putri Cina` ini termasuk pemain andalan Komunitas Conthong Yogyakarta," katanya.

Menurut dia ketoprak `Putri Cina` menceritakan tentang kaum Tionghoa yang mendapatkan diskriminasi dan kerap dijadikan kambing hitam dalam berbagai masalah sosial, terutama di Indonesia.

"Cerita `Putri Cina` ini persoalannya serius, tapi ketika disajikan oleh `Kethoprak Ringkes Tjap Tjonthong` dan dimainkan oleh para pelawak, maka menjadi tontonan humor yang menghibur," katanya.

Para pemain yang mendukung pementasan tersebut antara lain Susilo `Den Baguse Ngarso` Nugroho, Marwoto Kewer, Yuningsih `Yu Beruk`, Sudi `Sronto`, Bagong Tris Gunanto, Rini Widyastuti, Sarjono, Nano Asmorodono, dan Novi `Kalur`.
(ANT158/N002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010