Washington (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad minta Washington membebaskan delapan orang Iran yang menurut dia "ditangkap dan ditahan secara ilegal," dalam wawancara yang ditayangkan Minggu.

"Adalah tidak keliru untuk minta pemerintah Amerika Serikat harus bersikap kemanusiaan untuk membebaskan warga Iran yang ditangkap dan ditahan secara ilegal, di AS ini," kata Ahmadinejad, menurut petikan wawancara yang disiarkan oleh ABC News, sebagaimana dikutip dari AFP.

Permintaan itu muncul beberapa hari setelah Iran membebaskan Sarah Shourd, warga negara AS berumur 32 tahun, setelah menahannya bersama dua temannya, Shane Bauer dan Josh Fattal lebih dari setahun.

Ketiga orang itu ditahan pada 31 Juli 2009 setelah tersasar masuk ke wilayah Iran dari Irak.

Pihak yang berwenang menunduh mereka "melakukan aksi mata-mata dan menyeberangi secara tidak sah negara tersebut."

Presiden Iran menyampaikan pernyataan setelah tiba di New York untuk menghadiri Sidang umum PBB di New York.

Saat ditanya apakah Iran akan menanggapi imbauan ibu dari dua orang yang kini berada di tahanan Irab itu, Ahmedinejad mengatakan kasus mereka sudah ditangani oleh pengadilan. "Mereka melanggar hukum," katanya.

"Apakah anda ingin para pelanggar itu dibebaskan? Kenapa anda menanyakan masalah itu?."

Ahmadinejad tidak menjelaskan identitas dari delapan warga Iran, yang menurutnya mereka akan ditahan di AS.

Namun laporan-laporan media Iran mengatakan, AS kini menahan puluhan warga Iran, dan beberapa di antaranya ditahan di negara-negara lain atas permintaan Washington.

Teheran mengatakan, pihaknya melakukan langkah-langkah demokratik untuk membebaskan warganya, termasuk mantan deputi menteri Alireza Asgari, yang menghilang di Turki tiga tahun lalu.

Pada awal tahun ini, Washington mengizinkan kembalinya warga Iran, Shahram Amiri, seorang periset yang muncul di Washington setelah menghilang di Arab Saudi tahun lalu, selama melakukan ibadah haji.

Warga Iran lain, Omid Khalili, pada Januari dituduh mengekspor suku-suku cadang pesawat terbang secara ilegal ke Iran, setelah dilaporkan membelinya dari agen Amerika, kata departemen kehakiman AS.

Khalili kemudian ditahan pada Maret setiba di Miami dan disidangkan di Pengadilan Distrik AS di Alabama.

Laporan-laporan media mengutip dokumen-dokumen pengadilan mengatakan bahwa Khalili melakukan kegiatan itu dengan pemerintah Iran untuk mendapatkan peralatan-peralatan yang diperlukan militer."
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010