New York (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad memperlihatkan rivalitas politik mereka di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis saat pemimpin dunia lain juga memulai debat tahunan mereka.

Persoalan Timur Tengah, kemungkinan pecahnya Sudan, program nuklir Iran dan Korea Utara, perubahan iklim, dan reformasi PBB tampaknya akan mendominasi pembicaraan di sana.

Obama dan Ahmadinejad akan tampil di panggung Majelis Umum dalam beberapa jam pada hari pertama sidang ke-65 dari Majelis Umum PBB, demikian tulis Reuters.

Obama sebelumnya menyampaikan kebijakan bantuan pembangunan AS yang baru untuk melawan kemiskinan pada pertemuan PBB pada Rabu.

Ia kemudian mengalihkan perhatiannya pada masalah kebijakan luar negeri yaitu Barat yang menuduh Iran berusaha membangun bom nuklir sebagai agenda utama

Ahmadinejad yang membantah negaranya berusaha untuk membuat bom sudah memperingatkan di New York minggu ini kalau Iran akan melakukan tindakan bila AS -didukung Israel menyerang fasilitas nuklir Iran.

Presiden Iran itu dikawal dengan keamanan ketat dalam setiap perjalanannya di New York saat ia hadir secara rutin dalam Sidang Majelis Umum PBB.

Sekitar 140 kepala negara dan pemerintahan hadir di New York tahun ini untuk pertemuan yang membahas mengenai kemiskinan dan Sidang Umum PBB. Tiga puluh lima di antaranya akan berbicara pada Kamis, salah satunya adalah Perdana Menteri China, Wen Jiabao.

Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon akan membuka sidang dengan pidato berjudul "Bekerja Sama Saat Masa Sulit".

Di sela-sela sidang, Ban akan bertemu dengan beberapa pemimpin dunia dalam pertemuan khusus yang membahas peacekeeping dan peacebuilding.

Pada Jumat, Obama akan menghadiri pertemuan khusus dengan Sudan. Masalah perpecahan yang timbul karena dua pihak yang bertikai saat pemilihan pada Januari telah meningkatkan kekhawatiran dunia kalau Sudan Selatan akan mendeklarasikan kemerdekaannya secara sepihak.
(DLN/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010