Jakarta (ANTARA News) - 'Senjata Super' cyber pertama di dunia telah dirancang untuk menyerang sebuah stasiun tenaga nuklir di Iran, para ahli percaya.

Sebuah virus komputer yang disebut Stuxnet digambarkan sebagai 'worm' yang paling canggih yang pernah dibuat dan telah menginfeksi lebih dari 45.000 jaringan di seluruh dunia.

'Worm' adalah jenis virus komputer yang dapat mereproduksi dengan mengirimkan salinan dirinya ke setiap PC yang terhubung ke mesin yang terinfeksi.

Sekarang pakar keamanan Internet takut bahwa Stuxnet, yang pertama kali terdeteksi pada Juni, adalah 'worm' pertama yang secara khusus dibuat untuk menyerang infrastruktur dunia nyata seperti pembangkit listrik dan pembangkit tenaga air.

Dan mereka mengatakan bahwa virus tersebut sangat canggih hanya sebuah negara dengan pemrograman komputer tingkat tinggi tahu bagaimana menciptakannya.

Banyak yang percaya bahwa virus itu dirancang untuk menyerang fasilitas industri di Iran termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr yang semula akan dibuka bulan lalu.

Setelah virus meretas PC, Stuxnet mencari perangkat lunak Siemens yang menjalankan sistem kontrol fasilitas di industri seperti pabrik dan pembangkit listrik.

Kemudian meluncurkan serangan dengan memprogram ulang perangkat lunak untuk menyebarkan instruksi berbahaya pada mesin industri.

Sehingga dapat mengendalikan perintah dan memicu rangkaian yang dapat menyebabkan seluruh sistem hancur dengan sendirinya, kata para ahli.

David Emm, seorang peneliti senior keamanan di Kaspersky mengatakan, apa yang membuat Stuxnet berbeda dari virus lainnya adalah virus itu dapat menyerang dengan sendirinya.

Perusahaannya telah bekerja sama dengan Microsoft untuk menemukan lubang dalam kode mereka yang dapat dimanfaatkan oleh worm.

Mr Emm mengatakan: Apa yang membuatnya beda adalah bahwa virus itu tidak pandang bulu. Kebanyakan virus yang dibuat dapat meledak seperti sebuah blunderbuss. Namun Stuxnet hanya menargetkan sistem tertentu.

"Virus itu menemukan celah dalam kode dan beroperasi seperti membuka jendela di rumah, dengan linggis kecil untuk membuat celah yang lebih besar," katanya.

Dia mengatakan Stuxnet tampaknya dirancang murni untuk sabotase.

Ralph Langner, seorang peneliti keamanan cyber Jerman, telah memecahkan kode Stuxnet dan membuat temuan publik. Dia mengatakan, virus itu dirancang untuk mencari dan menghancurkan potongan kunci infrastruktur.

Dia berkata: "Stuxnet adalah 100 persen diarahkan untuk serangan cyber yang bertujuan menghancurkan proses industri di dunia fisik. Ini bukan tentang spionase, karena beberapa mengatakan ini adalah serangan sabotase 100 persen. "

Iran yang paling terpukul oleh Stuxnet hampir 60 persen dari semua PC yang terinfeksi ditemukan di sana.

Mr Langer berpendapat bahwa pabrik nuklir Bushehr menjadi sasaran penyerangan.

Bushehr saat ini memuat bahan bakar nuklir tetapi tidak diaktifkan pada Agustus seperti yang telah direncanakan.

Mr Langer mengatakan bahwa kecanggihan virus hanya sebuah nation state yang bisa mengembangkannya.

Dia menulis: "Dengan forensik kita telah membuat Stuxnet sebagai bukti dan serangan sabotase yang melibatkan pengetahuan insider berat.

"Ini tidak seperti beberapa peretas yang duduk di basement rumah orang tuanya. Bagi saya, virus itu seperti sumber daya yang dibutuhkan untuk tahapan serangan ke sebuah negara."

Mr Langer juga berpendapat bahwa virus Stuxnet sudah mengincar targetnya - kita hanya belum mendengarnya, demikian Daily Mail.

Penerjemah: Adam Rizallulhaq
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010