"Penerapan tes keperawanan bagi siswi dalam penerimaan siswa baru (PSB) bukan solusi tepat. Yang paling penting ialah menanamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini kepada generasi muda, program itu yang perlu diperkuat oleh pemerintah saat ini," katanya ketika diminta tanggapannya di Jambi Minggu.
Pernyataan tersebut disampaikan Henry Mansur menanggapi rekannya di DPRD Provinsi Jambi Bambang Bayu Suseno yang mewacanakan perlu tes keperawanan bagi siswa dalam PSB.
Menurut Henry, menanamkan nilai-nilai keagamaan merupakan solusi yang tepat untuk menyelamatkan pelajar dari pergaulan bebas dan perbuatan mesum, bukan tes keperawanan bagi calon siswi, cara itu bukan solusi.
"Mendapatkan pendidikan yang baik merupakan hak bagi setiap pelajar di Jambi, tanpa terkecuali," katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Aswan Jahari mengatakan, rekrutmen lewat tes keperawan bagi siswi yang disampaikan Bambang Bayu Suseno baru sebatas wacana. Ia belum akan menyetujui keinginan Bambang untuk memasukan klausul itu dalam rancangan peraturan daerah (raperda) terkait peningkatan mutu pendidikan di Jambi.
"Itu kan baru wacana, belum mengarah ke Ranperda," kata politisi Parati Demokrat itu.
(ANT263/E003)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
meraih cita cita nya
menurut saya ini bukan ide yg bagus
karna banyak jutaan wanita di indonesia ini perawan bisa saja mereka tidak perawan karna hal lain
jadi harap di fikir kembali matang2x
apa hubunganye tes keperawanan dgn masa depan?? cerdas dikit coy.. justrus ini merusak mas, adepan para wanita.
gak perawan itu bukan hub. saja tapi bisa kecelakaan fisik(mis jatuh), diperkas, opersi krn kesehatan dll.
sudah dpt dipastikan tes itu bagaikan pembunuhan/penghancuran bagi masa depan org tsb.