Jambi (ANTARA News) - masa pancaroba atau peralihan musim kemarau ke musim hujan, rawan terhadap penularan virus flu burung (Avian Influenza/AI). Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jambi, Hanif Lubis di Jambi, Selasa mengatakan, petugas peternakan terus disiagakan dan dikerahkan untuk melakukan berbagai upaya pencegahan.

"Virus flu burung itu kini masih menjadi ancaman baik Provinsi Jambi maupun provinsi tetangga," katanya.

Ia menyebutkan, dalam kondisi cuaca seperti memasuki musim hujan saat ini turut mempercepat meluasnya penyebaran virus mematikan itu, sehingga upaya kerja keras berbagai instansi terkait, masyarakat terutama peternak untuk mencegahnya sangat diperlukan.

Selain musim hujan dan banjir yang mempercepat perluasan penyebaran virus itu, kebiasaan warga atau peternak membuang sembarangan ayam yang mati mendadak termasuk menghanyutkannya ke sungai juga dapat memperluas penyebaran virus tersebut.

Petugas Dinas Peternakan selain gencar melakukan sanitasi dan penyemprotan juga giat mengingatkan warga dan peternak supaya ayam yang mati, apalagi dalam jumlah banyak dibakar dan dikubur setelah dilaporkan dan diperiksa Dinas Peternakan setempat.

Ia mengakui, penyebaran dan penularan serta kematian ayam akibat flu burung selama tiga bulan terakhir berkurang, namun pihaknnya tetap menggencarkan antisipasi atau pencegahan.

Berkurang atau menurunnya penyebaran dan kematian akibat flu burung itu, disebabkan kerja keras petugas dan kesadaran warga, terutama peternak dalam melakukan langkah antisipasi.

Udara atau cuaca dominan memengaruhi penyebaran virus tersebut, karena saat musim hujan memperkuat daya serang virus. Sebaliknya saat musim panas atau kemarau virus tersebut akan melemah.

"Untuk itu saat musim hujan saat ini kesadaran warga terutama peternak untuk melakukan langkah antisipasi harus ditingkatkan, dan petugas pun gencar melakukan penyuluhan dan sosialisasi," kata Hanif Lubis.(*)

(T.M037/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010