Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis pagi turun lima poin menjadi Rp8.925-Rp8.935 per dolar dibanding hari sebelumnya Rp8.920-Rp8.930, karena pelaku pasar cenderung melepas rupiah.

Analis valas, Michael Andi Surya di Jakarta, Kamis mengatakan, aksi lepas rupiah oleh pelaku pasar relatif kecil, karena sentimen pasar eksternal tidak menentu.

Meski dolar AS di pasar regional melemah terhadap mata uang utama Asia lainnya, katanya.

Karena itu, rupiah berpeluang untuk naik pada Kamis siang, setelah otoritas Amerika Serikat kembali melakukan penyuntikan dana untuk menjaga pemulihan ekonomi lebih lanjut.

"Kami optimis rupiah akan dapat bergerak naik yang didukung oleh faktor fundamental ekonomi Indonesia yang makin kuat dan melemahnya dolar terhadap euro dan yen," ucapnya.

Euro naik menjadi 1,3940 dolar dari sebelumnya 1,3834 dolar. Dolar terhadap yen melemah menjadi 82,81 yen dari 83,21 yen.

Menurut dia, koreksi terhadap rupiah terjadi, karena pelaku lokal mencoba melepasnya untuk mencari untung, namun pelaku asing cenderung menahan diri.

Pelaku asing hanya mengamati pergerakan pasar dan belum melakukan transaksi di pasar, karena kondisi pasar eksternal yang tak menentu.

Rupiah, lanjut dia berada dalam kisaran yang sempit, karena Bank Indonesia kemungkinan melakukan intervensi agar mata uang Indonesia tidak bergerak melebar.

BI tetap berada di pasar mengamati pergerakan rupiah yang akan kembali menguat mendekati angka Rp8.900 per dolar, ucapnya.
(h-CS/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010