Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi turun tipis, karena pelaku melepas rupiah setelah dua hari lalu naik meski kenaikannya relatif kecil.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun empat poin menjadi Rp8.924-Rp8.934 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.920-Rp8.930.

Analis keuangan, Rully Nova di Jakarta, Jumat mengatakan, koreksi harga terhadap rupiah dinilai wajar, setelah mengalami kenaikan.

Tekanan itu muncul karena pasar eksternal melemah seperti indeks Nikkei, Jepang dan saham-saham di Hongkong, katanya.

Meski demikian, menurut dia tekanan pasar tidak besar, sehingga rupiah mengalami penurunan relatif masih kecil.

Hal ini menunjukkan bahwa rupiah masih berpeluang untuk naik lagi karena faktor fundamental ekonomi makro masih kuat, katanya.

Menurut dia, pelaku pasar masih menunggu paket stimulus yang akan dilakukan Federal Reserve untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS yang masih belum pasti.

Federal Reserve akan menyuntikkan dana segar ke pasar, karena para pelaku menunggu rencana penyuntikan yang akan dilakukannya, katanya.

Ia mengatakan, posisi rupiah masih cukup baik yang diperkirakan akan dapat menyentuh level Rp8.900 per dolar, namun sampai saat ini masih sulit disentuhnya.

Hal ini disebabkan Bank Indonesia (BI) masih di pasar menahan laju kenaikan rupiah lebih lanjut, katanya.
(ANT/A024)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010